Selasa, 13 Agustus 2013

CERPEN

FANSKU CINTAKU
Oleh:Beni S

Berapa Mas….tanyaku pada kasir.sambil tersenyum kasir itu menjawab “Rp.3000 saja mas”.Aku bayar dan keluar dari bilik nomor 4.Tiba-tiba ada suara memanggilku “kak Blasteran Ya,,,?”.Aku terdiam sambil besrusaha mengingat-ingat,”Siapa cewek ini ya”aku bertanya dalam hati.“Masih ingat SD 2 nggak..?”sambungnya “Ya kakak ingat”jawabku singkat.”Saya Sri Alumni SD 2 kak” sambungnya lagi.Aku baruingat ternyata dia adalah adik didikku pramuka waktu dia SD dulu.dan aku langsung ingat
semuanya.aku juga ingat kalau dia adalah anak semata wayang,karena dulu teman-temannya yang cerita.”Adik kelas berapa dan sekolah dimana?”tanyaku.”Kelas tiga Aliyah kak di Nurul Hakim Kediri” jawabnya dengan malu-malu.
Aku senang sekali bertemu dengannya,karena aku memang mengharapkan pertemuan itu.Aku tidak pernah bermimpi akan bertemu lagi dengannya.Tapi Allah telah mempertemukan kami lagi.Dulu aku jadi Pembina Pramuka di SD itu.Saat itu aku selalu memperhatikan dia,disamping karena tugas dan tanggungjawab sebenarnya aku juga ingin selalu bertemu dengannya,aku jadi lebih rajin datang ke SD itu.
Setelah beberapa saat ngobrol akupun minta nomor handponnya.”Berapa nomor handponmu dik” tanyaku dengan santai dan penuh kegembiraan.diapun memberikannya padaku.”Oke dah kak,adik pulang dulu” ujarnya kembali.dan diapun berjalan menuju sepeda motornya dan berangkat pulang.Semenjak pertemuan itu aku selalu memikirkan dia.Sesampai di rumah aku terkejut oleh deringan handponku dan ternyata dia menelponku.Kami ngobrol lewat handpon dan saling menceritakan pengalaman masing-masing selama kami berpisah.Tapi saying enggak lama kami saling brbagi cerita karena dia akan kembali ke pondoknya.Semenjak itu entah kenapa aku selalu memikirkan dia,aku ingin bertemu dengannya.
Setelah beberapa minggu dan terus bberdoa’a ternyata Allah mendengar do’aku.”Assalamu alaikum” kubaca SMS di handponku,ternyata SMS itu dari dia.
”Waalaikumsalam,kapan adik pulang?” ku balas SMS itu.diapun menceritakan kenapa dia pulang,”Adik pulang karena sakit kak” jawabnya.Aku terkejut mendengar saat dia sedang sakit.Ingin rasanya aku datang kerumahnya    untuk melihat kondisinya.Aku selalu berdo’a untuk kesembuhannya.Setelah beberap hari di rumah diapun sembuh dari sakitnya.Kini dia akan kembali ke pondoknya lagi,Karena aku sudah tidak tahan dengan apa yang selama ini kurasakan,akupun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku padanya setelah dia pulang lagi.Betapa bahagianya hatiku karena dia menerimaku sebagai pacarnya.
Saat dia menerima aku sebagai pacarnya,dia kembali meninggalkanku ke pondok,Dengan lembut dan seakan berat dia berkata “adik Cuma sepuluh hari di pondok kak,tunggu adik ya..”.Tapi waktu itu sepuluh hari terasa sangat lama banget.hari demi hari,waktu demi waktu aku menunggu,aku menanti kepulangannya.aku merasa sangat kesepian saat dia di pondok.Sejak itu pula rasa cinta dan sayangku padanya semakin membara.
Namun rasa rindu dan kangenku itu terobati juga karena dia sudah pulang.kami saling melepas kangen dan rindu walaupun lewat handpon.Sejak itu aku merasa bahagia sekali.aku ingin selalu bersamanya.aku mengajaknya bertemu,karena aku enggak mungkin datang ke rumahnya,akhirnya kami bertemu di sebuah warung sate.tapi karena waktu itu sedang puasa kami bertemu hanya sebentar,”waktu buka puasa bentar lagi kak,pulang yuk!” sambil tersenyum dia mengajak pulang.setelah memberi uang pada pedagang sate itu kamipun pulang.sekitar dua mingguan dia selalu menemaniku SMSan saat dia di rumah karena dia sedang libur.
Aku juga sempat mengajaknya makan bakso sambil membeli asesoris.”Ini yang pertama kali aku makan sama cowok”katanya sambil melihat ke arahku.”beruntung banget kakak kalau begitu bisa jadi orang pertama temani adik makan” sambungku dengan penuh kebahagiaan.Kamipun saling menyuapi makan bakso.aku enggak akan melupakan kenangan itu samapai kapanpun.
Suatu hari dia bilang Ana temannya mau install ulang leptopnya.”kasitahu dia nanti kakak yang instalin”kataku menawarkan diri.”.tanpa dia tahu aku SMSan ama Ana,aku telpon Ana,aku bilang padanya“maeh kakak yang instalin leptopnya maeh” awalnya Ana enggak mau sih,tapi aku desak terus,akhirnya Anapun bersedia kalau aku yang instalin Leptopnya.”nanti pulang ngajar kakak kerumahnya ya” kataku pada Ana.aku senang banget karena aku bisa kerumah pacarku,karena rumahnya bersebelahan dengan rumahnya Ana.
Akhirnya aku datang kerumahnya Ana tanpa sepengetahuannya.dia terkejut dan heran mengapa aku ada di rumahnya Ana.rasanya aku enggak ingin pulang dari rumah itu,soalnya aku masih ingin melihatnya dan aku masih ingin bersamanya karena bentar lagi waktu liburnya akan berakhir dan dia akan tinggalin aku lagi ke pondok.
Lumayan lama kami ngobrol di sana,aduuuhh aku malu banget saat Ana menghidangkan makan siang untukku.tapi sebenarnya aku senang karena bisa makan bareng keluarganya. Setelah selesai makan dan berbincang-bincang beberapa saat,akupun pamit pulang.
Nah kini aku punya alasan untuk bisa bertemu lagi,
akan aku suruh Ana ambil leptopnya sendiri dan
tentunya Ana akan datang dengan dia.keesokan harinya kami janjian untuk bertemu,dan kali ini aku mengajaknya ke sebuah warung yang akrab di sebut WB(warung bambu).pertemuan itu adalah pertemuanku yang terakhir sebelum dia kembali ke pondok.jadi aku enggak mau menyia-nyiakan pertemuan itu,aku menikmatinya dengan bercanda sepuasnya.
Aku enggak ingin jauh darinya dan aku ingin selalu bersamanya.tapi dengan berat hati aku harus merelakan dia kembali ke Pondok.
Aku kembali merasa kesepian,aku hanya ditemani kenangan saat-saat bersamanya.Sejak itu pula enggak ada lagi orang yang bangunin aku,enggak ada lagi orang yang mengingatkan aku untuk sholat ataupun makan.karena setiap pagi aku selalu menerima SMS darinya”Kak… bangun dah siang ne…” itulah bunyi SMSnya setiap pagi.”Kak…Bangun sholat dulu” dan ini adalah bunyi SMS yang aku terima setiap sore,karena dia selalu bangunin aku untuk sholat ashar.
Tapi sekarang handponku sepi,enggak ada lagi kudengar suara deringannya,karena dia sudah enggak bisa SMS aku lagi,dia sudah kembali ke pondok.”Aku kangen…..aku rindu padamu dik” kataku ngomong sendiri.Aku merasa kesepian banget walaupun berada dalam keramaian.Malam ini adalah malam ketiga aku sendiri tanpa ditemani SMS darinya.aku ingin malam ini cepat berakhir,aku ingin malam ini cepat berubah jadi pagi karena besok aku ingin menjenguknya ke pondok.aku akan menceritakan semua kesepianku,aku akan bilang sama dia kalau aku sangat meridukannya.
            Sebelum aku datang ke pondok,aku pergi belikan dia baju dan rok,karena aku sudah bilang sama dia kalau aku mau kasi dia sesuatu,”kasitahu dung kak,kakak mau ngasi adik apa?” bunyi SMSnya.”kakak mau kasi surprise,jadi besok saja di pondok adik akan tahu”ku balas SMS itu.aku sendiri masih bingung mau kasi apa waktu itu.akhirnya aku putuskan untuk belikan dia baju dan rok,sesampai di toko aku binging lagi,”aku harus beli yang ukuran apa ya?”kataku dalam hati.aku mulai memilih-milih”mau cari apa mas”pedagang itu menegurku.”coba lihat baju yang di atas itu”sambungku sambil menunjuk kea rah baju itu.”Mau beli untuk pacar ya mas?”Tanya pedagang itu sambil menyodorkan baju itu kepadaku.”Aaaah embak tahu aja”celetuku dengan malu.kini aku sudah dapat baju tapi aku bingung lagi”ukuran apa ya yang cocok ma dia”kataku dalam hati,rupanya pedagang itu tahu kalau aku sedang bingung,”mungkin ini cocok dengan pacarnya mas” katanya lagi sambil menunjukkan sebuah baju kepadaku”ku ambil baju itu dan ku lihat.”ya dah embak yang ini.” Kataku dengan singkat.ku ambil baju itu kemudian membayarnya dan langsung pergi ke pondok.
“Permisi dik” tanyaku pada petugas piket.”Mau cari siapa?”jawab para petugas piket itu,”Sri Hidayatun Hasanah dari Narmada” sambungku lagi.Hatiku dak-dik-duk tak karuan,enggak sabaran untuk bertemu dengannya.petugas piket itu sampai beberapakali memanggilnya,namun dia enggak kunjung datang juga.Saat aku sedang duduk di ruang tunggu dari kejauhan aku melihatnya sedang berjalan menuju ke arahku.Aku senang banget karena bisa bertemu dengannya.kami saling membagi kerinduan.”Kakak kangen dik,,,kakak rindu,,kakak merasa kesepian semenjak adik ke pondok”aku mulai membuka pembicaraan.”Adik juga kangen kak,,adik juga merasakan apa yang kakak rasakan”sambungnya.Kami terlarut dalam cerita masing-masing.tidak terasa hampir setengah jam kami melepas rindu di ruang tunggu itu.
Di saat kami sedang asyik ngobrol tiba-tiba
terdengar suara bel tanda persiapan sholat asyar akan dimulai.Maklumlah aturan di pondok pesantren.Akupun pamitan untuk pulang.aku berjalan menuju sepeda motorku
terparkir.”Hati-hati di jalan kak” kata terakhir yang aku dengar dari bibir manisnya.akupun berangkat spulang,dan diperjalanan aku teringat terus pertemuan yang baru saja terjadi.Kini aku kembali sendiri,aku merasa kesepian.aku sempat bilang waktu itu kala aku akan datang sebulan lagi,tepat tanggal 3 sesuai dengan tanggal jadianku dengannya.
Tetapi aku enggak sanggup untuk berpisah terlalu lama,aku terlalu merasa kesepian,aku enggak bisa membendung rasa kangen dan rinduku padanya.akhirnya hari jum’at aku datang lagi menjenguknya.sesampai di loket penjaga aku langsung ditanya “ Mau cari siapa?” kata penjaga loket,”Sri Hidayatun Hasanah” jawabku dengan gemetar dan deg-degan.setelah beberapa menit menunggu,ku lihat dari pintu gerbang seorang gadis sedang berjalan keluar,kelihatannya dia kebingunga siapa yang menjenguknya,dia melihat ke kiri dan ke kanan mencari siapa yang menjenguknya.aku sengaja tidak menegurnya karena aku ingin kasi dia kejutan.
Tidak lama kemudian diapun melihatku dan langsung menghampiriku,dia adalah orang yang aku cari yaitu Sri Hidayatun Hasnah kekasihku.”Asslamualaikum” dia mengucap salam,akupun menjawabnya”Waalaikumsalam”
Kami mulai melepas kangen dan rindu dengan saling bertanya keadaan dan apa yang kami rasakan selama kami tidak bertemu.aku menceritakan apa yang aku rasakan kalau aku merasa sangat kesepian”Kakak enggak tahan pingin ketemu”ceritaku.”Apa adik merasakan seperti yang kakak rasakan?” tanyaku.”Tentu saja kak…adik juga kangen dan rindu sama kakak,tapi mau bagaimana lagi,kita harus sabar kak,sampai adik keluar dari pondok ini”sambungnya dengan kegembiraan yang terpancar dari wajahnya.lumayan lama kami saling melepas kerinduan.sebenarnya aku masih ingin bersama,tapi karena waktu itu hari jum’at,akupun pamit untuk pulang.
“Kakak pulang ya..” kataku,”ya dah..kakak hati-hati dan jaga diri ya..” jawabnya,setelah itu aku bersalaman dan ia pegang tanganku dengan erat kemudian menciumnya seakan berat untuk melepasku.
Hari-demi hari,waktu berjalan begitu cepat enggak terasa sudah smunggu lebih aku enggak datang ke pondok,aku kangen,,,aku rindu banget.Tapi Alhamdulillah aku punya pengobat rindu.disaat aku merasa kangen padanya aku membuka facebook dan aku lihat disana ada fotonya,aku langsung saja mengambil foto itu.itulah yang membuat aku bisa bertahan untuk tidak datang ke pondok.Walaupun begitu aku tetap merasa rindu.
pada suatu hari aku sedang mikiran dia,aku rindu padanya.mungkin dia juga mikiran aku,”Paman ada telpon ini mungkin paman kenal nomor ini”kata
keponakanku sambil menyodorkan Handpon.aku
lihat dan perhatikan nomor itu,ternyata nomor itu tidak asing bagiku,walaupun dia pakai nomor handpon bapaknya aku tetap ingat kok,aku langsung aktifkan handponku lalu menelponnya.”Assalamualaikum”aku menelponnya dengan penuh kebahagiaan.”waalaikumsalam”jawabnya.”Adik pulang ya..?”tanyaku.dia menawab” Enggak kak,,bapak datang ke pondok ada acara halal bihalal di pondok sebelah”.”Oooohhhh kakak kira adik pulang”sambungku.tapi waktu itu enggak lama kami SMSan karena bapaknya mau pulang jadi enggak bisa lagi saling membagi cerita.Tapi aku senang banget dapat saling kontak walaupun sebentar.
Kini aku kembali sendiri,merasa kesepian walau dalam keramaian.Untung saja ada foto itu yang menemaiku,aku selalu mencium dan memeluk foto itu dikala aku merasa rindu dan kangen padanya.
Enam hari kemudian kejadian yang sama terulang lagi,dia menelpon pakai nomor bapaknya.aku segera menelponnya dan langsung bertanya”Adik pulang ya,,?”dia menjawab “ya kak,adik pulang”.aku bahagia sekali mendengarnya,aku punya waktu agak lama untuk saling melepas rindu.”Adik pulang dalam rangka apa?”tanyaku lagi.”enggak ada,adik pulang ingin chating sama kakak”sambungnya lagi.aku senang mendengarnya dan aku merasa dia ada di sampingku walaupun kami bertemu hanya lewat Handpon.
Tapi sebenarnya aku sedih banget,karena aku enggak
bisa temani dia berlama-lama karena situasi dan keadaan di rumahku sudah berubah.aku enggak sebebas dulu lagi,aku enggak bisa temani SMSan atau telfon-telfonan seperti dulu.sebenarnya aku enggak akan ceritakan keadaan dirumahku,aku takut dia akan tersinggung,aku takut menyakitinya,aku juga takut hatinya akan terluka,serta aku juga takut konsentrasi belajarnya akan terganggu gara-gara masalah ini.tapi dengan berat hati aku menceritakan apa yang telah terjadi di rumahku.
Aku sedih banget dan tanpa kusadari air mataku mengalir membasahai pipiku di saat dia bilang”Malam ini aku galaw karena enggak ada yang menemaniku”tapi waktu itu aku benar-benar enggak bisa temani dia,aku hanya bisa menangis dan menyesali keadaan itu.Mengapa disaat kami saling menyintai,dikala rasa kangen kami sedang menggubu,dan rasa cinta mulai kami rasakan,peristiwa ini terjadi? Aku benar-benar merasa bersalah dan berdosa padaya.tapi aku janji aku akan pertahankan dan menjaga cinta ini sampai ahir hayatku nanti.
Aku benar-benar sedih malam itu,aku enggak bisa membendung air mataku,aku enggak bisa jadi yang terbaik untuknya.padahal dia pulang dari pondok demi aku,dia pulang untukku,tapi aku menyia-nyiakannya,aku enggak bisa temani dia.Adikku sayang kakak benar-benar minta maaf atas semua ini”.kataku sambil menangis.
Entah mengapa setiap aku mengingatnya aku sedih,aku menangis,aku teringat kalau aku telah menyakitinya,aku sudah buat dia kecewa dan aku dah melukai hatinya.”Dik maafin kakak ya,kakak janji akan selalu mempertahankan dan menjaga cinta kita”kataku dalam hati sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi.
Setiap saat,setiap waktu,setiap hari dan setiap malam aku selalu mikirin dia,karena dia benar-benar sudah membuat aku jatuh hati.dan baru kali ini aku merasakan sesuatu yang lebih pada orang yang aku cintai.baru kali ini seluruh hati dan jiwaku bisa diambil oleh seorang cewek,aku benar-benar tidak berdaya dibuatnya.aku enggak bisa berbuat apa-apa selain menyayangi dan mencintainya.”Tunggu kakak ya..insya Allah tanggal 3 kakak akan datang ke pondok untuk menjenguk adik”.ujarku dalam hati.Hingga akhirnya tanggal 3 datang juga,selesai ngajar aku segera bergegas ke pondok untuk menjenguknya.Tidak lama setelah dipanggilkan oleh petugas piket,iapun muncul di hadapanku.Betapa senangnya aku saat itu,ingin rasanya aku di dekatnya terus karena aku amat sangat sayang dan cinta padanya.
Kami saling membagi cerita tentang apa yang kami rasakan selama tidak bertemu.tiba-tiba dia ngajak aku kelua dari pondok antar dia belanja”Kak Antar beli Asesoris yuk!”katanya sambil menatapku dengan penuh kasih sayang.aku senang sekali karena baru kali ini aku akan bonceng dia.setelah itu dia masuk mengambil sesuatu.dan kemudian keluar membawa sesuatu yang diambilnya itu dan langsung memberikannya padaku.”ini untuk kakak” sambungnya.aku ambil tas plastik yang dikasi lalu menitipnya di loket karena aku akan pergi antar dia beli asesoris.
Sekitar satu jam kami di tempat yang jualan asesoris itu untuk memilih apa yang akan dibeli.setelah beberapa saat memilah dan memilih akhirnya ia ambil sebuah boneka.setelah selesai belanja kamipun kembali ke pondok.sesamapai di pondok aku langsung pamitan pulang.”kakak pulang dulu ya…!” aku memulai pembicara sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman.
Tapi entah mengapa setelah kepulanganku itu,tiba-tiba aku jadi ragu akan ketulusan cintanya padaku.hal itu aku rasakan sejak dia pulang tanpa menghubungi aku,padahal dia sudah beberapa hari di rumah.dia menghubungi aku disaat dia akan kembali ke pondok lagi.”lalu selama dia di rumah dia smsan dengan siapa? Mengapa dia tidak langsung sms aku saat dia pulang?”tanyaku dalam hati sambil kebingungan.
Keraguanku semakin kuat setelah aku membaca smsnya kepada orang yang dia anggap sebagai temannya.katanya sih Cuma teman biasa dan dia enggak pernah bertemu dengan orang itu.walaupun begitu mereka kelihatan sangat akrab kelihatannya.kepulangannya kali ini membuatku benar-benar kecewa,sakit hati dan cemburu dan membuatku mulai ragu padanya.
Hampir setiap hari aku berantem dengannya,tapi aku masih berpikir panjang,aku berusaha untuk meredam kemarahanku,aku berusaha untuk bersabar karena aku amat sangat menyintai dia.aku enggak mau karena masalah ini konsentrasi belajarnya akan terganggu.walaupun aku masih kecewa dan ragu padanya,aku tetap datang ke pondok untuk menjenguknya.tapi saying waktu itu dia ada kegiatan di pondok jadi aku punya waktu sedikit untuk ngobrol dengannya.”jujur kakak masih ragu dengan cintanya adik”aku mengakhiri pembicaraan waktu itu.dan aku langsung pulang tanpa menoleh kebelakang lagi.kini aku putuskan untuk tidak menghubunginya dan tidak menjenguknya ke pondok lagi jika dia belum membuktikan kesungguhannya padaku.
Dua hari sebelum hari raya idul adha, entah mengapa aku mikirin dia terus,aku sangat mengharapkan dia akan pulang,aku tidak yakin akan bisa jauh darinya,aku tidak yakin kalau aku bisa untuk tidak bertemu dengannya,dan aku juga masih sanksi kalau aku bisa menahan tanganku untuk memegang hanpond agar tidak menghubunginya seperti yang aku inginkan.tapi rasa rindu dan rasa cinta yang aku rasakan amatlah besar sehingga aku enggak bisa melakukannya.
Berulang kali aku mencoba menghubungi dia tapi sayang hanpondnya enggak aktif juga,itu berarti dia enggak pulang.Namun aku tidak putus asa,aku terus mencoba menelponnya hingga akhirnya bisa juga nyambung,betapa bahagianya aku saat itu.aku enggak menyangka kebahagian itu aku rasakan hanya sekejap karena saat itu aku tahu kalau dia berbohong padaku.
Waktu itu situasi tidak mengizinkan untuk menelpon akhirnya aku SMS dia,sekitar 4 atau 5 SMS ku tapi enggak dibalas jua,lalu aku coba SMS dia pakai nomor lain”Assalamu alaikum” bunyi SMS ku padanya”Waalaikumsalam.Siapa ya,,?” balasannya lalu aku balas lagi “Penggemarmu” rupanya dia penasaran juga,hingga dia SMS lagi bilang “siapa makanya” aku pura-pura bilang “besok di Pondok kamu akan tahu.
Aku kaget karena baru kali ini aku tahu kalau dia suka bohong,padahal selama ini aku percya dan sangat yakin kalau dia enggak pernah bohong.tapi kali ini aku alami sendiri kalau dia berbohong padaku.lalu kutelpon dia dan bertanya mengapa enggak balas SMSku,dan dia bilang enggak ada pulsa.aku sudah menduga dia akan menjawab seperti itu.lalu aku bilang “Ooohhh ya sudah kalu begitu”coba aja kalian bayangkan betapa sakitnya hatiku saat itu,untuk balas SMS orang yang belum jelas pulsanya ada,tapi untuk balas SMS dari pacarnya sendiri dia bilang enggak ada.
Aku kecewa sama dia karena dia sudah salah gunakan kepercayaanku.kini keraguan dan kesanksianku selama ini terjawab juga.dan kini aku sudah tahu bagaimana persaannya yang sebenarnya padaku.tapi karena dia mengakui kesalahannya.dan aku memaafkannya,apalagi lagi saat dia mengajakku ketemu hal itu menambah kepercayaanku kalau dia benar-benar minta maaf dan menyesali perbuatannya itu.
Keesokan harinya aku kembali menanyakan apa dia punya pacar lain apa enggak dia bilang “ngawak aja kakak ini” tapi aku tidak yakin dengan perkataannya itu aku terus bertanya dan berkata”jawab dengan jujur apa adik punya pacar selai kakak apa enggak?,kakak enggak akan marah kok,kakak bisa memakluminya” setelah aku berkata begitu barulah dia menjawab”Ya kak,tapi kakak jangan marah” dan dia juga bilang kalau dia pacaran sebelum jadian dengan ku.
Betapa aku merasa terpukul mendengar itu semua,aku enggak marah kalau dia punya pacar lain,tapi yang membuatku kecewa adalah selama ini dia sudah bohong padaku,dia sudah mempermainkan persaanku.dan yang membuatku tak habis fikir,dia tega lakukan ini padaku.selama ini aku sangat percaya padanya karena dia adalah pernah menjadi adik didikku.apalagi dulu sebelum aku jadiandia bilang belum punya pacar bahkan dia juga bilang”adik belum dikasi pacaran sama bapak”aku mempercai pengakuannya karena dia anak semata wayang jadi wajar dia belum dikasi pacaran.
Aku tidak marah karena dia punya pacar,tapi aku kecewa karena dia sudah bohong padaku,dia tega menyakitiku dan dia tega salah gunakan kepercayaanku.Dan kini semua sudah terungkap dan terjawab dengan jelas bahwa cinta yang diberikannya padaku adalah palsu.
Peristiwa itu membuatku tidak stabil,aku hilang keseimbangan hingga akhirnya aku jatuh sakit.saat kirim SMS itu aku sedang di atas motor pulang dari rumah teman,tiba-tiba penglihatanku kabur.keseimbangnku hilang,begitu aku terbangun aku sangat kaget mengapa aku ada di rumah sakit? Tanyaku dalam hati.Lalu aku Tanya kakakku yang membawaku ke rumah sakit tapi dia bilang kurang tahu,rupanya dia sengaja menyembunyikannya dariku.”coba Tanya Nana mungkin dia tahu jelas karena dia ada di rumah tadi”.sambungnya lagi.Nana keponakanku pun menceritakannya dengan detil.”tadi Paman ditemukan sedang pingsan di jalan oleh orang,kemudian orang itu membawa paman pulang,karena melihat kondisi paman seperti itu,kami semua panic dan paman langsung dibawa ke sini”Nana menceritakan kronologi kejadian yang menimpaku sambil menangis.aku hanya terdiam mendengar ceerita itu,aku malu karena bukan sekali atau dua kali aku mengalami hal seperti ini.dan aku yakin Nana pasti tahu masalahku,karena biasanya dia yang paling peka dengan apa yang aku alami,dan yang paling aku takutkan adalah Nana menghubungi dia dan ngomong yang enggak-enggak padanya.
Aku mencoba untuk bangun dari pembaringanku tapi aku enggak mampu,aku terjatuh dan kembali tidak stabil.aku enggak bisa mengendalikan emosiku,dadaku terasa sesak dan kepalaku pening kalau mengingat saat dia bilang dia memang punya pacar selain aku,aku enggak habis fakir mengapa dia tega bohongin aku.mengapa tidak dari awal dia bilang kalau dia sudah punya pacar,dengan begitu aku enggak akan ungkapin perasaanku padanya.”mengapa sekarang kau katakan disaat aku amat sangat menyayangi dan mencintainya? Dikala aku sudah terlanjur mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku? Mengapaaaaaaaaaaaaaaaa……………….?”.Aku berteriak sekencang-kencangnya,saat itu aku enggak peduli ada dimana,ingin rasanya aku berlari dan berlari membuang sakit hatiku dihadapan kendaraan yang berlalu-lalang di jalan raya.untung saja mereka berhasil menyambar tanganku,kalau enggak mungkin aku sudah enggak ada di dunia ini.
Dua hari lamanya aku terbaring di rumah sakit,setelah aku merasa tenang akupun diperbolehkan untuk pulang.semenjak itu aku enggak dikasi kemana-mana,kalaupun dikasi harus ditemani.sebernya aku ingin sekali menemuinya,aku ingin dia tahu dan melihatku secara langsung penderitaanku akibat kebahongannya itu,aku bicara langsung padanya,aku ingin bertanya langsung padanya mengapa dia tega membohongiku.tapi aku benar-benar dikurung,aku dijaga ketat layaknya seorang penjahat yang akan kabur dari penjara.
Setelah aku merasa agak baikan dan merasa tenang menurut mereka,barulah aku dibebaskan,aku diberikan keluar dan mulai mengajar,selama aku tebaring teman-temanku banyak yang datang kerumah,mereka menanyakan mengapa aku bisa seperti ini,tapi aku enggak bisa menjawabnya,aku malu untuk berterus-terang.aku enggak mau mereka tahu aku begini karena dibohongin oleh seorang cewek yang aku cintai.tidak mau ketinggalan murid-muridku juga datang menjengukku,mereka secara bergiliran memelukku sambil menangis”pak kami rindu sama bapak,kami kangen sama bapak,kami ingin bapak cepat sembuh dan bisa mengajar kami lagi”mereka megungkapkan kerinduannya padaku.akupun tidak bisa membendung rasa haruku,tanpa aku sadari butiran-butiran bening mengalir dipipiku,aku terharu sama mereka,aku merasa bersalah sama mereka,karena beberapa hari aku tidak sekolah dan tidak mengajar mereka,karena masalah pribadiku mereka ikut jadi korban,aku sudah meninggalkan tugas dan tanggungjawabku.”Maafkan bapak nak,Insya Allah besok pagi bapak sekolah dan akan mengajar kalian”sambil mengusap air mata dan mengelus-elus kepala salah seorang muridku yang kebetulan masih memelukku.
Haripun berganti,aku sudah merasa agak baikkan,aku sudah berani berjalan-jalan walaupun hanya kerumah tetangga.melihat kondisiku seperti itu,akupun diperbolehkan untuk mulai mengajar.tapi jujur aku belum bisa tenang kalau belum mendengar langsung darinya mengapa dia tega bohong padaku.dan aku putuskan akan menemuinya.”kakak datang karena ingin mendengar langsung alasan adik melakukan ini semua pada kakak”aku memulai pembicaraan.”saat kita bertemu dulu hingga akhirnya kakak katakana cinta pada adik,sebenarnya adik sudah punya pacar tapi saat itu tidak ada kabar darinya sekitar dua bulan.jadi enggak ada salahnya donk adik terima cintanya kakak,lebih-lebih karena adik juga mencintai kakak dari dulu”.ia menjelaskan mengapa dia enggak jujur selama ini.aku Tanya lagi”terus mengapa adik enggak cerita sama kakak tentang itu semua?” dengan tenag ia menjawab”kalau adik jujur,pasti kakak akan tinggalin adik.makanya adik enggak ceritakan semua itu,adik kan saying dan cinta sama kakak,adik enggak mau kehilangan kakak.”sambungnya lagi.
Kini aku jadi bingung”aku harus bagaimana yach?”.tanyaku dalam hati.di satu sisi aku enggak enak sama pacarnya itu,dan di sisi lain aku amat sangat sayang dan cinta padanya.tapi aku juga masih ragu apa aku sanggup akan menjalani hubungan ini dengan hadirnya orang ketiga.dan sepertinya dia sangat sayang sama pacarnya itu.
Setelah kepulanganku dari pndok,aku slelalu memikirkan dia,pagi,siang dan malam wajahnya selalu terbayang.aku menjalani semua itu seperti biasa walaupun masih ada rasa kecewa menghantuiku.Hingga pada suatu hari”Assalamualaikum,maaf mengganggu Cuma mau nanya bagaimana kabarnya?”bunyi SMS darinya.aku senang banget membaca SMS itu,akhirnya doaku dikabulkan,memang aku berharap sekali saat-saat itu dia akan menghubungiku.walaupun enggak bertemu langsung paling tidak aku dapat SMSan sebagi pengobat rindu dan kangenku padanya.
Tetapi sejak aku tahu dia punya pacar lain, aku enggak berani hubungi dia terlebih dahulu,aku selalu menunggu dia yang menghubungiku  barulah aku menghubunginya.karena aku enggak mau mengganggu hubungan mereka.Walaupun sejujurnya aku enggak akan bisa tenang selama dia masih punya pacar selain aku,tapi aku akan jalani sebagaimana biasa.
Sungguh diluar dugaanku,setelah sekian lama bersabar akhirnya dia menghubungiku dan bilang padaku kalau dia sudah putus dengan pacarnya itu.tapi aku tidak langsung percaya,kejadian yang dulu itu cukup memberiku pelajaran untuk tidak terlalu mudah percaya sama orang walaupun pacar sendiri.aku menelusuri dan mencari tahu kebenaran pengakuannya itu.Dan setelah aku mendaptkan buktinya kalau dia benar-benar sudah putus dengan pacarnya itu,barulah aku percaya dan kamipun menjalani hubungan kami dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan.
Untuk lebih meyakinkan dan demi keutuhan cinta kami,aku mencoba membicarakan masalah pertunangan kami yang memang sudah lama kami rencanakan,dan diapun meresponnya dengan baik.akhirnya tanggal 12 Desember  acara pertunangan itu kami laksanakan, walaupun dengan acara yang cukup sederhana.
Kini aku tidak perlu khawatir lagi,paling tidak dia enggak berani membohongiku lagi karena sudah ada pengikat.semenjak pertungan itu,kami menjalani hubungan kami dengan kebahagiaan.aku selalu menjenguknya ke pondok,membawakan dia oleh-oleh kesukaannya.aku tetap melakukan hal ini sampai dia tamat atau mnyelesaikan studinya.
Kini dia akan masuk kuliah dan aku harus membantunya,baik dari segi biaya maupun memenuhi kebutuhan kuliahnya mulai dari Leptop bahkan IPAD sekalian.aku juga harus siap jadi sopirnya sekali waktu saat dia membutuhkanku.
Tanpa tersa sudah tiga tahun aku jalani hubungan itu,dan sebentar lagi dia akan menyelesaikan kuliahnya,karena memang itu yang aku harapkan,setelah dia selesai kuliah kami akan melangsungkan pernkahan kami.
Tapi semua rencana itu jadi hancur,sungguh di luar dugaanku bahkan keluargaku juga tidak pernah berfikir hal ini akan terjadi lagi.kejadian yang dulu terulang kembali,dia membohongiku bahkan membohongi keluargaku dan keluarganya.Dia punya pacar di kampusnya,pantas saja akhir-akhir ini dia jarang memintaku untuk mengantar ataupun menjemputnya bahkan meminta bantuanku untuk menyelesaikan tugas-tugasnyapun enggak pernah,ternyata ada orang lain yang melakukkan itu semua.
Kali ini aku benar-benar shock,bekas lukaku tiga tahun yang lalu tergores kembali,bahkan kali ini lebih parah dari yang dulu.mendengar berita itu aku langsung menanyainya dan diapun mengaku.”Kakak benar-benar kecewa sama adik,selama ini kakak sangat percaya sama adik bahkan keluarga kita juga sudah menyetujui hubungan kita.mereka juga sangat percaya sama adik,tapi mengapa adik membohongi kakak,memngapa adik membohongi mereka?” aku marah dan mengomelinya habis-habisan,setelah itu aku meninggalkannya sendiri di ruang tamu rumahnya.
Kejadiannya persis sama dengan yang terjadi tiga tahun yang lalu,aku enggak bisa control diri saat aku mengendarai sepeda motor pulang dari rumahnya.aku terjatuh dari motor dan pingsan,begitu aku bangun aku berada di rumah sakit.aku terkejut “mengapa aku bisa ada disini?” aku berusaha mengingat kejadian yang menimpaku,kata bapak sih aku pingsan selama berjam-jam,mereka sangat khawatir denganku.begitu aku bisa mengingatnya “haaaaaaaaaaaaaa aku benci dengan semua ini”tanpa aku sadari aku mengamuk diruangan itu,sampai membuat para pasien yang lain jadi terganggu oleh ulahku.sudah tiga hari aku di rumah sakit dan tidak makan apa-apa,dan dia juga tidak pernah datang menjengukku.”Mungkin dia sudah enggak peduli lagi padaku”aku berbicara sendiri dalam hati.
Kali ini penyakitku benar-benar parah,seminggu sudah aku terbaring di ranjang yang membosankan itu dan selama itu pula aku enggak pernah makan,paling minum air sedikit.itu yang membuat badankanku sangat lemas dan kurang darah.saat itu aku seperti tengkorak hidup,karena Cuma tulang-tulangku yang dadaku yang tersisa.aku membuuhkan darah banyak,sehingga dokter menyarankan agar mencari donor darah.sumua anggota keluargaku mengecek golongan darahnya,agar bisa mendonor untukku.dari sekian anggota keluarga itu hanya bapak yang sama golongan darahnya denganku.tapi itu enggak cukup untuk menambah darahku karena darahku benar-benar sudah habis tersedot akibat luka hatiku yang begitu dalam.
Mereka semua sangat cemas dengan kondisiku,kata dokter kalau terlambat darah itu di dapatkan maka akan berakibat fatal.semua keluargaku sudah berusaha keras mencari darah yang golongan O yang sama denganku.saat itu aku pasrah,aku sudah siap seandainya walaikat datang mengambil nyawaku.Tapi dikala aku sedang kritis dia datang menjengukku,”maafin adik kak,adik menyesal melakukan ini semua,gara-gara adik kakak jadi kayak gini”.sambil menangis tersedu-sedu dia memelukku dengan erat seakan enggak mau dilepas,aku juga merasakn kalau dia benar-benar menyesali perbuatannya.
Tiba-tiba dia terbangun dari pelukanku dan berkata”Dokter golongan darahku juga O tolong dokter ambil darahku semua agar pacarku bisa selamat”.semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar perkataannya.dengan pelan dan suara terputus-putus aku berkata”ja….ja…ngan dik,kakak rela menerima apapun yang terjadi dengan kakak.” “Tida…! Kakak begini karena adik,jadi adik harus bertanggung jawab dengan keselamatan kakak.walaupun adik punya pacar lain tapi sumpah kakak selalu ada di hati adik,karena adik sangat mencintai kakak” dia menyambung pembicaraan.”Bagaimana ini kalau mau anak bapak selamat,kita harus menerima donor darah sari gadis ini”kata dokter sambil mengalihkan pandangannya ke arah bapak dan keluargaku yang lain.Bapak dan keluarga yang lain bingung,mereka saling memandang.suasana jadi hening sejenak.tapi keheningan itu pecah oleh lentingan suaranya”Ayo dokter,tunggu apa lagi,ambil darahku demi keselamatan pacarku” sambil menarik tangan dokter itu.saat itu aku enggak sadarkan diri,jadi aku enggak tahu apa yang terjadi di ruangan itu.
Begitu aku sadar,aku terkejut ternyata di sampingku terbaring seorang gadis dengan kondisi yang sangat lemas.aku ingin bangun dan menghampirinya,tapi aku enggak bisa,keadaanku masih lemas dan enggak bertenaga akibat kekurangan darah yang cukup lama.melihat aku berusaha untuk bangun,Dina kakakku menghampiriku dan berkata”jangan terlalu banyak bergerak,badanmu masih lemas”.”dia kenapa kak”tanyaku sambil memandang sosok wajah yang sangat aku cintai itu.”dialah yang mendonor darahnya untukmu sehingga kamu bisa melewati masa kritismu.sebagian besar darahnya dia berikan padamu”.cerita kakakku yang kelihatan kasihan juga dengan kondisinya yang begitu lemas.”dia juga sudah minta maaf pada kami  semua atas apa yang dia lakukan padamu,dia benar-benar menyesalinya dan tidak akan mengulanginya.dia juga bilang mau langsung dinikahkan kalau kamu sudah sembuh nanti”kakakku menyambung cerintanya.
Dengan bercucuran air mata aku membelainya,mengelus dan mendekapnya.”Begitu besar pengorbananmu buat kakak dik,terimakasih kakak janji akan mencintaimu selamanya”.aku berdoa pada Allah swt “Ya Allah berikanlah kekuatan padanya,aku ingin melihatnya tersenyum untukku”.tidak lama kemudian tenaganya pulih kembali.dan sejak itu dia selalu menemani aku di rumah sakit.
Suatu pagi yang indah,disaat aku sedang sarapan disuapi olehnya, dokter yang merawatku datang ”Wah wah mesra banget nih,bagaimana keadaanmu sekarang?”Tanya dokter itu sambil meledekku seakan iri dengan kemesraanku itu.”biasa aja dok”.jawabku dengan malu.”Orangtuamu mana”tanyak dokter itu”.dia masih pulang dok” jawab pujaan hatiku.”beliau berpesan kalau ada apa-apa biar saya yang tangani dulu”sambungnya lagi.”Baiklah kalau begitu,nanti selesai kamu suapin dia,kamu ke ruaganku ya”sambungnya lagi.”ya dok” jawabnya dengan singkat.
Setelah selesai menyuapiku diapun segera pergi ke ruangan dokter itu.kelihatannya dia senang sekali mungkin dia kira aku akan dikasi pulang.dan sebelum dia beranjak dari ruanganku dia berkata”sayang…sebentar lagi kita akan pulang dan akan segera menikah,karena adik mintak untuk segera dinikahkan kalau kakak sudah pulang dari rumah sakit,dan mereka menyetujuinya”.aku hanya tersenyum mendengar pemaparannya karena waktu itu kondisiku belum pulih benar.”Sayang tunggu sebentar ya adik mau urus administrasinya dulu”sambungnya dan kemudian dia pergi.
“Tok tok tok Selamat pagi dok”dia mengetok pintu dan masuk di ruangan dokter itu.”Selamat pagi!silahkan duduk!”sambut dokter itu kepadanya.”Dokter…apa pacar saya sudah boleh pulang dok?”dia membuka pembicaraan”maaf sebelumnya!Begini dik dengan berat hati saya harus menyampaikan berita ini,menurut hasil pemeriksaan terakhir kemarin,ternyata pacar adik terkena serangan jantung dan sebagian tulang rusuknya retak dan dia harus dioperasi,hal ini akibat dari benturan yang begitu keras waktu dia terjatuh dari motor itu dan kemungkinan juga akibat terlalu lama mengalami tekanan batin yang sangat luar biasa.”.dokter itu menjelaskan sambil menyodorkan kertas putih yang berisi hasil pemeriksaanku padanya.
Betapa dia terkejut mendengar penjelasan dokter itu,dia menangis dan tiba-tiba teringat saat dia menyakitiku dengan berbohong kalau dia tidak punya pacar selain aku,tapi ternyata dia membohongiku,apalagi kejadian itu terulang lagi baru-baru ini yang membuat aku dirawat dirumah sakit sampai sekarang ini.dan mungkin juga dia punya banyak pacar tanpa sepengetahuanku.
Suasana diruangan dokter itu menjadi hening.”kalau saja terlambat akibatnya sangat berbahaya,dia bisa bertahan hidup sekitar dua minggu lagi”dokter itu melanjutkan penjelasannya.”sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya dia berkata”lalu apa yang harus kami lakukan untuk menyembuhkannya dok?” dokter itu menjelaskan lagi“ Kita harus mendonor sum-sum tulang yang sesuai dengan dia,tapi maaf kalaupun kita dapatkan sum-sum itu kami tidak sanggup melanjutkan perawatan ini karena fasilitas dan tenaga ahli yang ada di rumah sakit ini tidak memadai” “terus bagaimana dok,please dok selamtkan pacar saya dok,beri kami petunjuk dimana rumah sakit yang sanggup melakukan hal itu dok”dengan penuh kekhawatiran akan keselamatanku dia mendesak dokter itu agar memberi petunjuk.”dia harus dirawat di rumah sakit yang fasilitasnya lengkap dan mampu melakukan operasi untuk mengganti tulang rusuknya yang retak serta pencangkokan jantung” dokter itu melanjutkan penjelasannya.
“dimana rumah sakit itu dok”tanyanya dengan gugup.”dia harus dirawat di Amerika,kalau semua sudah jelas dan menyetujuinya,segera hubungi kami biar saya buatkan surat rujukannya”kata dokter itu kembali menjelaskan.”Baik dok.saya akan menghubungi keluarga saya dulu dan memberitahu berita ini”.dia mengakhiri pemrbincangan dengan dokter itu sebelum meninggalkan ruangan itu.tampak diwajahnya rasa sedih,bingung bercampur rasa khawatir yang dalam.”Ya Allah sembuhkanlah kekasihku,aku rela memberikan jantung dan sebagian tulang rusukku untuknya agar dia selamat untuk menebus kesalahanku serta jadi bukti kalau aku memang ngepans dari dulu sampai sekarang bahkan untuk selamanya.aku ingin menunjukkan bahwa cintaku tulus buatnya”.dia bicara sendiri sambil memelukku,dia enggak tahu kalau aku sudah terbangun dari tadi.
Aku sedih dan merasa khawatir,aku bukan khawatir akan keselamatanku,tapi justru aku khawatirkan dia,dia rela akan memberikan jantung dan tulang rusuknya untukku.tidak lama kemudian semua keluarga berkumpul di ruangan tempatku dirawat.aku enggak bisa menahan air mataku yang terus mengalir dipipiku,begitu besar pengorbanan mereka padaku.dan aku bisa melihat mereka bingung masalah biaya perawatanku di Amerika.aku tidak tega melihat mereka sedih seperti itu,lebih-lebih aku enggak mau menyia-nyiakan pengorbanan sang pujaan hatiku itu.aku baru ingat kalau aku punya tabungan.aku punya tabungan lima puluh juta,aku menabung sejak empat tahun yang lalu,tabungan itu rencananya akan aku pakai untuk acara pernikahanku dengannya.
Dengan pelan aku keluarkan kartu ATM ku dan memberikannya pada kekasih hatiku”Sa….sa…yang disini tabgungan kakak yang dulu pernah aku ceritakan itu,mungkin ini bisa untuk menambah biaya pengobatanku di Amerika nanti,Kakak minta maaf uang itu enggak jadi kakak pakai untuk pernikahan kita”.dengan suara terputuskan aku menjelaskan sambil memberikan ATM itu padanya.”kakakku….sayangku.enggak apa-apa yang penting kakak sembuh itu sudah cukup buatku,adik juga enggak minta pernikahan kita nanti dirayakan dengan mewah,tapi aku mau dengan sederhana kak”.sambungnya sambil menangis sambil memelukku dengan erat sekali seakan ingin terus bersatu.
Setelah semua selesai akupun dibawa ke Amerika untuk di operasi.waktuku tinggal seminggu lagi,kalau operasi ini gagal berati aku akan mengakhiri hidupku disini. Setelah semua persiapan selesai tanpa menunggu lama operasi tulang rusuk pun akan segera dilakukan.kondisiku saat itu sedang kritis,sungguh diluar dugaan,ketika dokter itu memeriksaku dia terkejut,”Maaf pak operasi ini tidak bisa dilanjutkan” dokter itu menjelaskn pada bapakku.”mengpa Dok?”Tanya semua kelurgaku yang ada di ruangan itu dengan panik dan tegang”Semua sudah terlambat,dia tidak akan berthan lama lagi karena luka d bagian jantung dan tulang rusuknya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya”.Dokter itu melanjutkan penjelasannya.
Semua orang diruangan itu kaget dan Sri kekasihku tidak sanggup mendengarnya hingga dia jatuh pingsan.suasana menjadi tegang dan gaduh oleh suara tangis dari mereka.aku mendengar semua penjelasan dokter itu,”apa aku akan mengkhiri hidup sampai disini? Aku bicara sendiri dalam hati,dengan segenap tenagaku yang tersisa,aku berusaha untuk bangun.bapak yang melihatku segera membantuku.”Pak Sri mana?”tanyaku dengan pelan sekali.”Dia ada di luar sebentar dipanggilkan ya”.bapak berusaha menyembunyikan keadaan Sri yang sedang pingsan.Tidak lama kemudian kakaku masuk bersamanya,rupanya dia sudah sadar dari pingsannya.Dia langsung menghampiriku dan memelukku dengan erat seakan tidak ingin dia lepaskan.setelh itu ia menyandarkan aku di dadanya menggantikn bapak.
“Pak boleh aku minta sesuatu,mungkin ini permintaanku yang terakhir?” “Enggak boleh bilang begitu,kamu bisa minta apapun yang kamu mau”.bapak berusaha menghiburku seolah-olah aku akan bisa bertahan lebih lama lagi.”pak aku sudah tahu semuanya,aku mendengar apa yang dikatakan dokter itu pada bapak”aku menyambung pembicaraan.mendengar aku berkata begitu,air mata bapak menetes di pipinya walaupun dia berusaha untuk menyembunyikannya tapi ku bisa melihat kesedihan yang sangat mendalam padanya.bapak selalu berusaha kelitan tenang dan tidak mau memperlihatkan kesedihannya padaku.
Begitu juga dengan Sri,dia tidak sanggup lagi membendung air matanya,setetes air matanya jatuh diklopk mataku,dan air mata itu bercampur dengan air mataku.rupanya dia takut sekali akan kelihangan aku.”Pak apa Om Reza ada?” dengan suara yang terputus-putus aku menanyakan keberadaan bapaknya Sri.rupanya Om Reza mendengar kalau aku mencarinya karena dia berada di balik pintu ruangan itu.
“Pak,Om Reza dan kalian semua,terimakasih atas perhatian dan pengorbanan kalian,tapi maaf aku tidak sanggup untuk membalasnya,karena aku sudah enggak kuat lagi,aku capek pak aku mau istiraht.namun sebelumnya bolehkah aku minta sesuatu? Terutama pada Om Reza dan kamu dik”.aku berusaha untuk berbicara dan menoleh ke atas kearah wajah Sri tempatku bersandar.”Apapun yang kamu minta Om dan Sri serta kami semua pasti akan menuruti permintaanmu”.sambung Om Reza.”Tidakkah om keberatan untuk menikahkan aku dan anak Om sekarang,kalau bersedia dan Sri mau segeralah Om,aku sudah tidak tahan lagi?”.”Aku mau dan siap menikah dengan kakak,karena kakak adalah cinta adik,pans adik dari kecil hingga sekarang dan selamanya adik akan jadi Pans berat sekaligus istri kakak”.Ia menyambung pembicaraan sambil mendekapku.akhirnya semua pihak sudah setuju untuk menikahkan kami di ruangan tempatku di rawat.setelah persiapan sudah siap akad nikahkupun berlangsung disaksikan oleh keluarga yang ada,para dokter dan semua pasien yang menemaniku di ruangan itu.
“Saya nikahkan anak saya Sri Hidayatun Hasanah dengan Blasteran Alfaizi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”.Om reza menikahkan aku,saat itu aku benar-benar sudah enggak tahan lagi,aku berusaha untuk menerima Ijab itu walaupun dengan suara yang terputus-putus”Saya terima ni…ni…nikah…nya Sri Hida….yatun…Ha..sanah dengan mas kawin se..perang…kat…..a…alat……sho..lat….di…bayar…tunai”sambungku sebelum menghembuskan nafasku yang terakhir di pelukannya.


0 komentar: