FANSKU CINTAKU
Oleh:Beni S
Berapa Mas….tanyaku pada kasir.sambil
tersenyum kasir itu menjawab “Rp.3000 saja mas”.Aku bayar dan keluar dari bilik
nomor 4.Tiba-tiba ada suara memanggilku “kak Blasteran Ya,,,?”.Aku terdiam
sambil besrusaha mengingat-ingat,”Siapa cewek ini ya”aku bertanya dalam
hati.“Masih ingat SD 2 nggak..?”sambungnya “Ya kakak ingat”jawabku
singkat.”Saya Sri Alumni SD 2 kak” sambungnya lagi.Aku baruingat ternyata dia
adalah adik didikku pramuka waktu dia SD dulu.dan aku langsung ingat
semuanya.aku
juga ingat kalau dia adalah anak semata wayang,karena dulu teman-temannya yang
cerita.”Adik kelas berapa dan sekolah dimana?”tanyaku.”Kelas tiga Aliyah kak di
Nurul Hakim Kediri” jawabnya dengan malu-malu.
Aku senang sekali bertemu dengannya,karena aku memang
mengharapkan pertemuan itu.Aku tidak pernah bermimpi akan bertemu lagi
dengannya.Tapi Allah telah mempertemukan kami lagi.Dulu aku jadi Pembina
Pramuka di SD itu.Saat itu aku selalu memperhatikan dia,disamping karena tugas
dan tanggungjawab sebenarnya aku juga ingin selalu bertemu dengannya,aku jadi
lebih rajin datang ke SD itu.
Setelah beberapa saat ngobrol akupun minta nomor
handponnya.”Berapa nomor handponmu dik” tanyaku dengan santai dan penuh
kegembiraan.diapun memberikannya padaku.”Oke dah kak,adik pulang dulu” ujarnya
kembali.dan diapun berjalan menuju sepeda motornya dan berangkat
pulang.Semenjak pertemuan itu aku selalu memikirkan dia.Sesampai di rumah aku
terkejut oleh deringan handponku dan ternyata dia menelponku.Kami ngobrol lewat
handpon dan saling menceritakan pengalaman masing-masing selama kami
berpisah.Tapi saying enggak lama kami saling brbagi cerita karena dia akan
kembali ke pondoknya.Semenjak itu entah kenapa aku selalu memikirkan dia,aku
ingin bertemu dengannya.
Setelah beberapa minggu dan terus bberdoa’a ternyata Allah
mendengar do’aku.”Assalamu alaikum” kubaca SMS di handponku,ternyata SMS itu
dari dia.
”Waalaikumsalam,kapan
adik pulang?” ku balas SMS itu.diapun menceritakan kenapa dia pulang,”Adik
pulang karena sakit kak” jawabnya.Aku terkejut mendengar saat dia sedang
sakit.Ingin rasanya aku datang kerumahnya
untuk melihat kondisinya.Aku selalu berdo’a untuk kesembuhannya.Setelah
beberap hari di rumah diapun sembuh dari sakitnya.Kini dia akan kembali ke pondoknya
lagi,Karena aku sudah tidak tahan dengan apa yang selama ini kurasakan,akupun
memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku padanya setelah dia pulang
lagi.Betapa bahagianya hatiku karena dia menerimaku sebagai pacarnya.
Saat dia menerima aku sebagai pacarnya,dia kembali
meninggalkanku ke pondok,Dengan lembut dan seakan berat dia berkata “adik Cuma
sepuluh hari di pondok kak,tunggu adik ya..”.Tapi waktu itu sepuluh hari terasa
sangat lama banget.hari demi hari,waktu demi waktu aku menunggu,aku menanti
kepulangannya.aku merasa sangat kesepian saat dia di pondok.Sejak itu pula rasa
cinta dan sayangku padanya semakin membara.
Namun rasa rindu dan kangenku itu terobati juga karena dia
sudah pulang.kami saling melepas kangen dan rindu walaupun lewat handpon.Sejak
itu aku merasa bahagia sekali.aku ingin selalu bersamanya.aku mengajaknya
bertemu,karena aku enggak mungkin datang ke rumahnya,akhirnya kami bertemu di
sebuah warung sate.tapi karena waktu itu sedang puasa kami bertemu hanya
sebentar,”waktu buka puasa bentar lagi kak,pulang yuk!” sambil tersenyum dia
mengajak pulang.setelah memberi uang pada pedagang sate itu kamipun
pulang.sekitar dua mingguan dia selalu menemaniku SMSan saat dia di rumah
karena dia sedang libur.
Aku juga sempat mengajaknya makan bakso sambil membeli
asesoris.”Ini yang pertama kali aku makan sama cowok”katanya sambil melihat ke
arahku.”beruntung banget kakak kalau begitu bisa jadi orang pertama temani adik
makan” sambungku dengan penuh kebahagiaan.Kamipun saling menyuapi makan
bakso.aku enggak akan melupakan kenangan itu samapai kapanpun.
Suatu hari dia bilang Ana temannya mau install ulang
leptopnya.”kasitahu dia nanti kakak yang instalin”kataku menawarkan
diri.”.tanpa dia tahu aku SMSan ama Ana,aku telpon Ana,aku bilang padanya“maeh
kakak yang instalin leptopnya maeh” awalnya Ana enggak mau sih,tapi aku desak
terus,akhirnya Anapun bersedia kalau aku yang instalin Leptopnya.”nanti pulang
ngajar kakak kerumahnya ya” kataku pada Ana.aku senang banget karena aku bisa
kerumah pacarku,karena rumahnya bersebelahan dengan rumahnya Ana.
Akhirnya aku datang kerumahnya Ana tanpa
sepengetahuannya.dia terkejut dan heran mengapa aku ada di rumahnya Ana.rasanya
aku enggak ingin pulang dari rumah itu,soalnya aku masih ingin melihatnya dan
aku masih ingin bersamanya karena bentar lagi waktu liburnya akan berakhir dan
dia akan tinggalin aku lagi ke pondok.
Lumayan lama kami ngobrol di sana,aduuuhh aku malu banget
saat Ana menghidangkan makan siang untukku.tapi sebenarnya aku senang karena
bisa makan bareng keluarganya. Setelah selesai makan dan berbincang-bincang
beberapa saat,akupun pamit pulang.
Nah kini aku punya alasan untuk bisa bertemu lagi,
akan
aku suruh Ana ambil leptopnya sendiri dan
tentunya
Ana akan datang dengan dia.keesokan harinya kami janjian untuk bertemu,dan kali
ini aku mengajaknya ke sebuah warung yang akrab di sebut WB(warung
bambu).pertemuan itu adalah pertemuanku yang terakhir sebelum dia kembali ke
pondok.jadi aku enggak mau menyia-nyiakan pertemuan itu,aku menikmatinya dengan
bercanda sepuasnya.
Aku enggak ingin jauh darinya dan aku ingin selalu
bersamanya.tapi dengan berat hati aku harus merelakan dia kembali ke Pondok.
Aku kembali merasa kesepian,aku hanya ditemani kenangan
saat-saat bersamanya.Sejak itu pula enggak ada lagi orang yang bangunin
aku,enggak ada lagi orang yang mengingatkan aku untuk sholat ataupun
makan.karena setiap pagi aku selalu menerima SMS darinya”Kak… bangun dah siang
ne…” itulah bunyi SMSnya setiap pagi.”Kak…Bangun sholat dulu” dan ini adalah
bunyi SMS yang aku terima setiap sore,karena dia selalu bangunin aku untuk
sholat ashar.
Tapi sekarang handponku sepi,enggak ada lagi kudengar suara
deringannya,karena dia sudah enggak bisa SMS aku lagi,dia sudah kembali ke
pondok.”Aku kangen…..aku rindu padamu dik” kataku ngomong sendiri.Aku merasa kesepian
banget walaupun berada dalam keramaian.Malam ini adalah malam ketiga aku
sendiri tanpa ditemani SMS darinya.aku ingin malam ini cepat berakhir,aku ingin
malam ini cepat berubah jadi pagi karena besok aku ingin menjenguknya ke
pondok.aku akan menceritakan semua kesepianku,aku akan bilang sama dia kalau
aku sangat meridukannya.
Sebelum aku datang ke pondok,aku
pergi belikan dia baju dan rok,karena aku sudah bilang sama dia kalau aku mau
kasi dia sesuatu,”kasitahu dung kak,kakak mau ngasi adik apa?” bunyi
SMSnya.”kakak mau kasi surprise,jadi besok saja di pondok adik akan tahu”ku
balas SMS itu.aku sendiri masih bingung mau kasi apa waktu itu.akhirnya aku
putuskan untuk belikan dia baju dan rok,sesampai di toko aku binging lagi,”aku
harus beli yang ukuran apa ya?”kataku dalam hati.aku mulai memilih-milih”mau
cari apa mas”pedagang itu menegurku.”coba lihat baju yang di atas itu”sambungku
sambil menunjuk kea rah baju itu.”Mau beli untuk pacar ya mas?”Tanya pedagang
itu sambil menyodorkan baju itu kepadaku.”Aaaah embak tahu aja”celetuku dengan
malu.kini aku sudah dapat baju tapi aku bingung lagi”ukuran apa ya yang cocok
ma dia”kataku dalam hati,rupanya pedagang itu tahu kalau aku sedang
bingung,”mungkin ini cocok dengan pacarnya mas” katanya lagi sambil menunjukkan
sebuah baju kepadaku”ku ambil baju itu dan ku lihat.”ya dah embak yang ini.”
Kataku dengan singkat.ku ambil baju itu kemudian membayarnya dan langsung pergi
ke pondok.
“Permisi dik” tanyaku pada petugas piket.”Mau cari
siapa?”jawab para petugas piket itu,”Sri Hidayatun Hasanah dari Narmada”
sambungku lagi.Hatiku dak-dik-duk tak karuan,enggak sabaran untuk bertemu
dengannya.petugas piket itu sampai beberapakali memanggilnya,namun dia enggak
kunjung datang juga.Saat aku sedang duduk di ruang tunggu dari kejauhan aku
melihatnya sedang berjalan menuju ke arahku.Aku senang banget karena bisa
bertemu dengannya.kami saling membagi kerinduan.”Kakak kangen dik,,,kakak
rindu,,kakak merasa kesepian semenjak adik ke pondok”aku mulai membuka
pembicaraan.”Adik juga kangen kak,,adik juga merasakan apa yang kakak
rasakan”sambungnya.Kami terlarut dalam cerita masing-masing.tidak terasa hampir
setengah jam kami melepas rindu di ruang tunggu itu.
Di saat kami sedang asyik ngobrol tiba-tiba
terdengar
suara bel tanda persiapan sholat asyar akan dimulai.Maklumlah aturan di pondok
pesantren.Akupun pamitan untuk pulang.aku berjalan menuju sepeda motorku
terparkir.”Hati-hati
di jalan kak” kata terakhir yang aku dengar dari bibir manisnya.akupun
berangkat spulang,dan diperjalanan aku teringat terus pertemuan yang baru saja
terjadi.Kini aku kembali sendiri,aku merasa kesepian.aku sempat bilang waktu
itu kala aku akan datang sebulan lagi,tepat tanggal 3 sesuai dengan tanggal
jadianku dengannya.
Tetapi aku enggak sanggup untuk berpisah terlalu lama,aku terlalu
merasa kesepian,aku enggak bisa membendung rasa kangen dan rinduku
padanya.akhirnya hari jum’at aku datang lagi menjenguknya.sesampai di loket
penjaga aku langsung ditanya “ Mau cari siapa?” kata penjaga loket,”Sri
Hidayatun Hasanah” jawabku dengan gemetar dan deg-degan.setelah beberapa menit
menunggu,ku lihat dari pintu gerbang seorang gadis sedang berjalan
keluar,kelihatannya dia kebingunga siapa yang menjenguknya,dia melihat ke kiri
dan ke kanan mencari siapa yang menjenguknya.aku sengaja tidak menegurnya
karena aku ingin kasi dia kejutan.
Tidak lama kemudian diapun melihatku dan langsung
menghampiriku,dia adalah orang yang aku cari yaitu Sri Hidayatun Hasnah
kekasihku.”Asslamualaikum” dia mengucap salam,akupun menjawabnya”Waalaikumsalam”
Kami mulai melepas kangen dan rindu dengan saling bertanya
keadaan dan apa yang kami rasakan selama kami tidak bertemu.aku menceritakan
apa yang aku rasakan kalau aku merasa sangat kesepian”Kakak enggak tahan pingin
ketemu”ceritaku.”Apa adik merasakan seperti yang kakak rasakan?” tanyaku.”Tentu
saja kak…adik juga kangen dan rindu sama kakak,tapi mau bagaimana lagi,kita
harus sabar kak,sampai adik keluar dari pondok ini”sambungnya dengan
kegembiraan yang terpancar dari wajahnya.lumayan lama kami saling melepas
kerinduan.sebenarnya aku masih ingin bersama,tapi karena waktu itu hari
jum’at,akupun pamit untuk pulang.
“Kakak pulang ya..” kataku,”ya dah..kakak hati-hati dan
jaga diri ya..” jawabnya,setelah itu aku bersalaman dan ia pegang tanganku dengan
erat kemudian menciumnya seakan berat untuk melepasku.
Hari-demi hari,waktu berjalan begitu cepat enggak terasa
sudah smunggu lebih aku enggak datang ke pondok,aku kangen,,,aku rindu
banget.Tapi Alhamdulillah aku punya pengobat rindu.disaat aku merasa kangen
padanya aku membuka facebook dan aku lihat disana ada fotonya,aku langsung saja
mengambil foto itu.itulah yang membuat aku bisa bertahan untuk tidak datang ke
pondok.Walaupun begitu aku tetap merasa rindu.
pada suatu hari aku sedang mikiran dia,aku rindu
padanya.mungkin dia juga mikiran aku,”Paman ada telpon ini mungkin paman kenal
nomor ini”kata
keponakanku
sambil menyodorkan Handpon.aku
lihat
dan perhatikan nomor itu,ternyata nomor itu tidak asing bagiku,walaupun dia
pakai nomor handpon bapaknya aku tetap ingat kok,aku langsung aktifkan
handponku lalu menelponnya.”Assalamualaikum”aku menelponnya dengan penuh
kebahagiaan.”waalaikumsalam”jawabnya.”Adik pulang ya..?”tanyaku.dia menawab”
Enggak kak,,bapak datang ke pondok ada acara halal bihalal di pondok
sebelah”.”Oooohhhh kakak kira adik pulang”sambungku.tapi waktu itu enggak lama
kami SMSan karena bapaknya mau pulang jadi enggak bisa lagi saling membagi
cerita.Tapi aku senang banget dapat saling kontak walaupun sebentar.
Kini aku kembali sendiri,merasa kesepian walau dalam
keramaian.Untung saja ada foto itu yang menemaiku,aku selalu mencium dan
memeluk foto itu dikala aku merasa rindu dan kangen padanya.
Enam hari kemudian kejadian yang sama terulang lagi,dia
menelpon pakai nomor bapaknya.aku segera menelponnya dan langsung bertanya”Adik
pulang ya,,?”dia menjawab “ya kak,adik pulang”.aku bahagia sekali
mendengarnya,aku punya waktu agak lama untuk saling melepas rindu.”Adik pulang
dalam rangka apa?”tanyaku lagi.”enggak ada,adik pulang ingin chating sama
kakak”sambungnya lagi.aku senang mendengarnya dan aku merasa dia ada di
sampingku walaupun kami bertemu hanya lewat Handpon.
Tapi sebenarnya aku sedih banget,karena aku enggak
bisa temani dia berlama-lama karena situasi dan keadaan di
rumahku sudah berubah.aku enggak sebebas dulu lagi,aku enggak bisa temani SMSan
atau telfon-telfonan seperti dulu.sebenarnya aku enggak akan ceritakan keadaan
dirumahku,aku takut dia akan tersinggung,aku takut menyakitinya,aku juga takut
hatinya akan terluka,serta aku juga takut konsentrasi belajarnya akan terganggu
gara-gara masalah ini.tapi dengan berat hati aku menceritakan apa yang telah
terjadi di rumahku.
Aku sedih banget dan tanpa kusadari air mataku mengalir
membasahai pipiku di saat dia bilang”Malam ini aku galaw karena enggak ada yang
menemaniku”tapi waktu itu aku benar-benar enggak bisa temani dia,aku hanya bisa
menangis dan menyesali keadaan itu.Mengapa disaat kami saling menyintai,dikala
rasa kangen kami sedang menggubu,dan rasa cinta mulai kami rasakan,peristiwa
ini terjadi? Aku benar-benar merasa bersalah dan berdosa padaya.tapi aku janji
aku akan pertahankan dan menjaga cinta ini sampai ahir hayatku nanti.
Aku benar-benar sedih malam itu,aku enggak bisa membendung
air mataku,aku enggak bisa jadi yang terbaik untuknya.padahal dia pulang dari
pondok demi aku,dia pulang untukku,tapi aku menyia-nyiakannya,aku enggak bisa
temani dia.Adikku sayang kakak benar-benar minta maaf atas semua ini”.kataku
sambil menangis.
Entah mengapa setiap aku mengingatnya aku sedih,aku menangis,aku
teringat kalau aku telah menyakitinya,aku sudah buat dia kecewa dan aku dah
melukai hatinya.”Dik maafin kakak ya,kakak janji akan selalu mempertahankan dan
menjaga cinta kita”kataku dalam hati sambil mengusap air mata yang mengalir di
pipi.
Setiap saat,setiap waktu,setiap hari dan setiap malam aku
selalu mikirin dia,karena dia benar-benar sudah membuat aku jatuh hati.dan baru
kali ini aku merasakan sesuatu yang lebih pada orang yang aku cintai.baru kali
ini seluruh hati dan jiwaku bisa diambil oleh seorang cewek,aku benar-benar
tidak berdaya dibuatnya.aku enggak bisa berbuat apa-apa selain menyayangi dan
mencintainya.”Tunggu kakak ya..insya Allah tanggal 3 kakak akan datang ke
pondok untuk menjenguk adik”.ujarku dalam hati.Hingga akhirnya tanggal 3 datang
juga,selesai ngajar aku segera bergegas ke pondok untuk menjenguknya.Tidak lama
setelah dipanggilkan oleh petugas piket,iapun muncul di hadapanku.Betapa
senangnya aku saat itu,ingin rasanya aku di dekatnya terus karena aku amat
sangat sayang dan cinta padanya.
Kami saling membagi cerita tentang apa yang kami rasakan
selama tidak bertemu.tiba-tiba dia ngajak aku kelua dari pondok antar dia
belanja”Kak Antar beli Asesoris yuk!”katanya sambil menatapku dengan penuh
kasih sayang.aku senang sekali karena baru kali ini aku akan bonceng
dia.setelah itu dia masuk mengambil sesuatu.dan kemudian keluar membawa sesuatu
yang diambilnya itu dan langsung memberikannya padaku.”ini untuk kakak”
sambungnya.aku ambil tas plastik yang dikasi lalu menitipnya di loket karena
aku akan pergi antar dia beli asesoris.
Sekitar satu jam kami di tempat yang jualan asesoris itu
untuk memilih apa yang akan dibeli.setelah beberapa saat memilah dan memilih
akhirnya ia ambil sebuah boneka.setelah selesai belanja kamipun kembali ke
pondok.sesamapai di pondok aku langsung pamitan pulang.”kakak pulang dulu ya…!”
aku memulai pembicara sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman.
Tapi entah mengapa setelah kepulanganku itu,tiba-tiba aku
jadi ragu akan ketulusan cintanya padaku.hal itu aku rasakan sejak dia pulang
tanpa menghubungi aku,padahal dia sudah beberapa hari di rumah.dia menghubungi
aku disaat dia akan kembali ke pondok lagi.”lalu selama dia di rumah dia smsan
dengan siapa? Mengapa dia tidak langsung sms aku saat dia pulang?”tanyaku dalam
hati sambil kebingungan.
Keraguanku semakin kuat setelah aku membaca smsnya kepada
orang yang dia anggap sebagai temannya.katanya sih Cuma teman biasa dan dia
enggak pernah bertemu dengan orang itu.walaupun begitu mereka kelihatan sangat
akrab kelihatannya.kepulangannya kali ini membuatku benar-benar kecewa,sakit
hati dan cemburu dan membuatku mulai ragu padanya.
Hampir setiap hari aku berantem dengannya,tapi aku masih
berpikir panjang,aku berusaha untuk meredam kemarahanku,aku berusaha untuk
bersabar karena aku amat sangat menyintai dia.aku enggak mau karena masalah ini
konsentrasi belajarnya akan terganggu.walaupun aku masih kecewa dan ragu
padanya,aku tetap datang ke pondok untuk menjenguknya.tapi saying waktu itu dia
ada kegiatan di pondok jadi aku punya waktu sedikit untuk ngobrol
dengannya.”jujur kakak masih ragu dengan cintanya adik”aku mengakhiri
pembicaraan waktu itu.dan aku langsung pulang tanpa menoleh kebelakang
lagi.kini aku putuskan untuk tidak menghubunginya dan tidak menjenguknya ke pondok
lagi jika dia belum membuktikan kesungguhannya padaku.
Dua hari sebelum hari raya idul adha, entah mengapa aku
mikirin dia terus,aku sangat mengharapkan dia akan pulang,aku tidak yakin akan
bisa jauh darinya,aku tidak yakin kalau aku bisa untuk tidak bertemu
dengannya,dan aku juga masih sanksi kalau aku bisa menahan tanganku untuk
memegang hanpond agar tidak menghubunginya seperti yang aku inginkan.tapi rasa
rindu dan rasa cinta yang aku rasakan amatlah besar sehingga aku enggak bisa
melakukannya.
Berulang kali aku mencoba menghubungi dia tapi sayang
hanpondnya enggak aktif juga,itu berarti dia enggak pulang.Namun aku tidak
putus asa,aku terus mencoba menelponnya hingga akhirnya bisa juga
nyambung,betapa bahagianya aku saat itu.aku enggak menyangka kebahagian itu aku
rasakan hanya sekejap karena saat itu aku tahu kalau dia berbohong padaku.
Waktu itu situasi tidak mengizinkan untuk menelpon akhirnya
aku SMS dia,sekitar 4 atau 5 SMS ku tapi enggak dibalas jua,lalu aku coba SMS
dia pakai nomor lain”Assalamu alaikum” bunyi SMS ku
padanya”Waalaikumsalam.Siapa ya,,?” balasannya lalu aku balas lagi
“Penggemarmu” rupanya dia penasaran juga,hingga dia SMS lagi bilang “siapa
makanya” aku pura-pura bilang “besok di Pondok kamu akan tahu.
Aku kaget karena baru kali ini aku tahu kalau dia suka
bohong,padahal selama ini aku percya dan sangat yakin kalau dia enggak pernah
bohong.tapi kali ini aku alami sendiri kalau dia berbohong padaku.lalu kutelpon
dia dan bertanya mengapa enggak balas SMSku,dan dia bilang enggak ada pulsa.aku
sudah menduga dia akan menjawab seperti itu.lalu aku bilang “Ooohhh ya sudah
kalu begitu”coba aja kalian bayangkan betapa sakitnya hatiku saat itu,untuk
balas SMS orang yang belum jelas pulsanya ada,tapi untuk balas SMS dari
pacarnya sendiri dia bilang enggak ada.
Aku kecewa sama dia karena dia sudah salah gunakan
kepercayaanku.kini keraguan dan kesanksianku selama ini terjawab juga.dan kini
aku sudah tahu bagaimana persaannya yang sebenarnya padaku.tapi karena dia
mengakui kesalahannya.dan aku memaafkannya,apalagi lagi saat dia mengajakku
ketemu hal itu menambah kepercayaanku kalau dia benar-benar minta maaf dan
menyesali perbuatannya itu.
Keesokan harinya aku kembali menanyakan apa dia punya pacar
lain apa enggak dia bilang “ngawak aja kakak ini” tapi aku tidak yakin dengan
perkataannya itu aku terus bertanya dan berkata”jawab dengan jujur apa adik
punya pacar selai kakak apa enggak?,kakak enggak akan marah kok,kakak bisa
memakluminya” setelah aku berkata begitu barulah dia menjawab”Ya kak,tapi kakak
jangan marah” dan dia juga bilang kalau dia pacaran sebelum jadian dengan ku.
Betapa aku merasa terpukul mendengar itu semua,aku enggak
marah kalau dia punya pacar lain,tapi yang membuatku kecewa adalah selama ini
dia sudah bohong padaku,dia sudah mempermainkan persaanku.dan yang membuatku
tak habis fikir,dia tega lakukan ini padaku.selama ini aku sangat percaya
padanya karena dia adalah pernah menjadi adik didikku.apalagi dulu sebelum aku
jadiandia bilang belum punya pacar bahkan dia juga bilang”adik belum dikasi
pacaran sama bapak”aku mempercai pengakuannya karena dia anak semata wayang
jadi wajar dia belum dikasi pacaran.
Aku tidak marah karena dia punya pacar,tapi aku kecewa
karena dia sudah bohong padaku,dia tega menyakitiku dan dia tega salah gunakan
kepercayaanku.Dan kini semua sudah terungkap dan terjawab dengan jelas bahwa
cinta yang diberikannya padaku adalah palsu.
Peristiwa itu membuatku tidak stabil,aku hilang
keseimbangan hingga akhirnya aku jatuh sakit.saat kirim SMS itu aku sedang di atas
motor pulang dari rumah teman,tiba-tiba penglihatanku kabur.keseimbangnku
hilang,begitu aku terbangun aku sangat kaget mengapa aku ada di rumah sakit?
Tanyaku dalam hati.Lalu aku Tanya kakakku yang membawaku ke rumah sakit tapi
dia bilang kurang tahu,rupanya dia sengaja menyembunyikannya dariku.”coba Tanya
Nana mungkin dia tahu jelas karena dia ada di rumah tadi”.sambungnya lagi.Nana
keponakanku pun menceritakannya dengan detil.”tadi Paman ditemukan sedang
pingsan di jalan oleh orang,kemudian orang itu membawa paman pulang,karena
melihat kondisi paman seperti itu,kami semua panic dan paman langsung dibawa ke
sini”Nana menceritakan kronologi kejadian yang menimpaku sambil menangis.aku
hanya terdiam mendengar ceerita itu,aku malu karena bukan sekali atau dua kali
aku mengalami hal seperti ini.dan aku yakin Nana pasti tahu masalahku,karena
biasanya dia yang paling peka dengan apa yang aku alami,dan yang paling aku
takutkan adalah Nana menghubungi dia dan ngomong yang enggak-enggak padanya.
Aku mencoba untuk bangun dari pembaringanku tapi aku enggak
mampu,aku terjatuh dan kembali tidak stabil.aku enggak bisa mengendalikan
emosiku,dadaku terasa sesak dan kepalaku pening kalau mengingat saat dia bilang
dia memang punya pacar selain aku,aku enggak habis fakir mengapa dia tega
bohongin aku.mengapa tidak dari awal dia bilang kalau dia sudah punya
pacar,dengan begitu aku enggak akan ungkapin perasaanku padanya.”mengapa
sekarang kau katakan disaat aku amat sangat menyayangi dan mencintainya? Dikala
aku sudah terlanjur mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku?
Mengapaaaaaaaaaaaaaaaa……………….?”.Aku berteriak sekencang-kencangnya,saat itu aku
enggak peduli ada dimana,ingin rasanya aku berlari dan berlari membuang sakit
hatiku dihadapan kendaraan yang berlalu-lalang di jalan raya.untung saja mereka
berhasil menyambar tanganku,kalau enggak mungkin aku sudah enggak ada di dunia
ini.
Dua hari lamanya aku terbaring di rumah sakit,setelah aku
merasa tenang akupun diperbolehkan untuk pulang.semenjak itu aku enggak dikasi
kemana-mana,kalaupun dikasi harus ditemani.sebernya aku ingin sekali
menemuinya,aku ingin dia tahu dan melihatku secara langsung penderitaanku
akibat kebahongannya itu,aku bicara langsung padanya,aku ingin bertanya
langsung padanya mengapa dia tega membohongiku.tapi aku benar-benar
dikurung,aku dijaga ketat layaknya seorang penjahat yang akan kabur dari
penjara.
Setelah aku merasa agak baikan dan merasa tenang menurut
mereka,barulah aku dibebaskan,aku diberikan keluar dan mulai mengajar,selama
aku tebaring teman-temanku banyak yang datang kerumah,mereka menanyakan mengapa
aku bisa seperti ini,tapi aku enggak bisa menjawabnya,aku malu untuk
berterus-terang.aku enggak mau mereka tahu aku begini karena dibohongin oleh
seorang cewek yang aku cintai.tidak mau ketinggalan murid-muridku juga datang
menjengukku,mereka secara bergiliran memelukku sambil menangis”pak kami rindu
sama bapak,kami kangen sama bapak,kami ingin bapak cepat sembuh dan bisa
mengajar kami lagi”mereka megungkapkan kerinduannya padaku.akupun tidak bisa membendung
rasa haruku,tanpa aku sadari butiran-butiran bening mengalir dipipiku,aku
terharu sama mereka,aku merasa bersalah sama mereka,karena beberapa hari aku
tidak sekolah dan tidak mengajar mereka,karena masalah pribadiku mereka ikut
jadi korban,aku sudah meninggalkan tugas dan tanggungjawabku.”Maafkan bapak
nak,Insya Allah besok pagi bapak sekolah dan akan mengajar kalian”sambil
mengusap air mata dan mengelus-elus kepala salah seorang muridku yang kebetulan
masih memelukku.
Haripun berganti,aku sudah merasa agak baikkan,aku sudah
berani berjalan-jalan walaupun hanya kerumah tetangga.melihat kondisiku seperti
itu,akupun diperbolehkan untuk mulai mengajar.tapi jujur aku belum bisa tenang
kalau belum mendengar langsung darinya mengapa dia tega bohong padaku.dan aku
putuskan akan menemuinya.”kakak datang karena ingin mendengar langsung alasan
adik melakukan ini semua pada kakak”aku memulai pembicaraan.”saat kita bertemu
dulu hingga akhirnya kakak katakana cinta pada adik,sebenarnya adik sudah punya
pacar tapi saat itu tidak ada kabar darinya sekitar dua bulan.jadi enggak ada
salahnya donk adik terima cintanya kakak,lebih-lebih karena adik juga mencintai
kakak dari dulu”.ia menjelaskan mengapa dia enggak jujur selama ini.aku Tanya
lagi”terus mengapa adik enggak cerita sama kakak tentang itu semua?” dengan
tenag ia menjawab”kalau adik jujur,pasti kakak akan tinggalin adik.makanya adik
enggak ceritakan semua itu,adik kan saying dan cinta sama kakak,adik enggak mau
kehilangan kakak.”sambungnya lagi.
Kini aku jadi bingung”aku harus bagaimana yach?”.tanyaku
dalam hati.di satu sisi aku enggak enak sama pacarnya itu,dan di sisi lain aku
amat sangat sayang dan cinta padanya.tapi aku juga masih ragu apa aku sanggup
akan menjalani hubungan ini dengan hadirnya orang ketiga.dan sepertinya dia
sangat sayang sama pacarnya itu.
Setelah kepulanganku dari pndok,aku slelalu memikirkan
dia,pagi,siang dan malam wajahnya selalu terbayang.aku menjalani semua itu
seperti biasa walaupun masih ada rasa kecewa menghantuiku.Hingga pada suatu
hari”Assalamualaikum,maaf mengganggu Cuma mau nanya bagaimana kabarnya?”bunyi
SMS darinya.aku senang banget membaca SMS itu,akhirnya doaku dikabulkan,memang
aku berharap sekali saat-saat itu dia akan menghubungiku.walaupun enggak
bertemu langsung paling tidak aku dapat SMSan sebagi pengobat rindu dan
kangenku padanya.
Tetapi sejak aku tahu dia punya pacar lain, aku enggak
berani hubungi dia terlebih dahulu,aku selalu menunggu dia yang
menghubungiku barulah aku
menghubunginya.karena aku enggak mau mengganggu hubungan mereka.Walaupun
sejujurnya aku enggak akan bisa tenang selama dia masih punya pacar selain
aku,tapi aku akan jalani sebagaimana biasa.
Sungguh diluar dugaanku,setelah sekian lama bersabar
akhirnya dia menghubungiku dan bilang padaku kalau dia sudah putus dengan
pacarnya itu.tapi aku tidak langsung percaya,kejadian yang dulu itu cukup
memberiku pelajaran untuk tidak terlalu mudah percaya sama orang walaupun pacar
sendiri.aku menelusuri dan mencari tahu kebenaran pengakuannya itu.Dan setelah
aku mendaptkan buktinya kalau dia benar-benar sudah putus dengan pacarnya
itu,barulah aku percaya dan kamipun menjalani hubungan kami dengan penuh
kebahagiaan dan keceriaan.
Untuk lebih meyakinkan dan demi keutuhan cinta kami,aku
mencoba membicarakan masalah pertunangan kami yang memang sudah lama kami
rencanakan,dan diapun meresponnya dengan baik.akhirnya tanggal 12 Desember acara pertunangan itu kami laksanakan,
walaupun dengan acara yang cukup sederhana.
Kini aku tidak perlu khawatir lagi,paling tidak dia enggak
berani membohongiku lagi karena sudah ada pengikat.semenjak pertungan itu,kami
menjalani hubungan kami dengan kebahagiaan.aku selalu menjenguknya ke
pondok,membawakan dia oleh-oleh kesukaannya.aku tetap melakukan hal ini sampai
dia tamat atau mnyelesaikan studinya.
Kini dia akan masuk kuliah dan aku harus membantunya,baik
dari segi biaya maupun memenuhi kebutuhan kuliahnya mulai dari Leptop bahkan
IPAD sekalian.aku juga harus siap jadi sopirnya sekali waktu saat dia
membutuhkanku.
Tanpa tersa sudah tiga tahun aku jalani hubungan itu,dan
sebentar lagi dia akan menyelesaikan kuliahnya,karena memang itu yang aku
harapkan,setelah dia selesai kuliah kami akan melangsungkan pernkahan kami.
Tapi semua rencana itu jadi hancur,sungguh di luar dugaanku
bahkan keluargaku juga tidak pernah berfikir hal ini akan terjadi lagi.kejadian
yang dulu terulang kembali,dia membohongiku bahkan membohongi keluargaku dan
keluarganya.Dia punya pacar di kampusnya,pantas saja akhir-akhir ini dia jarang
memintaku untuk mengantar ataupun menjemputnya bahkan meminta bantuanku untuk
menyelesaikan tugas-tugasnyapun enggak pernah,ternyata ada orang lain yang
melakukkan itu semua.
Kali ini aku benar-benar shock,bekas lukaku tiga tahun yang
lalu tergores kembali,bahkan kali ini lebih parah dari yang dulu.mendengar
berita itu aku langsung menanyainya dan diapun mengaku.”Kakak benar-benar
kecewa sama adik,selama ini kakak sangat percaya sama adik bahkan keluarga kita
juga sudah menyetujui hubungan kita.mereka juga sangat percaya sama adik,tapi
mengapa adik membohongi kakak,memngapa adik membohongi mereka?” aku marah dan
mengomelinya habis-habisan,setelah itu aku meninggalkannya sendiri di ruang
tamu rumahnya.
Kejadiannya persis sama dengan yang terjadi tiga tahun yang
lalu,aku enggak bisa control diri saat aku mengendarai sepeda motor pulang dari
rumahnya.aku terjatuh dari motor dan pingsan,begitu aku bangun aku berada di
rumah sakit.aku terkejut “mengapa aku bisa ada disini?” aku berusaha mengingat
kejadian yang menimpaku,kata bapak sih aku pingsan selama berjam-jam,mereka
sangat khawatir denganku.begitu aku bisa mengingatnya “haaaaaaaaaaaaaa aku
benci dengan semua ini”tanpa aku sadari aku mengamuk diruangan itu,sampai
membuat para pasien yang lain jadi terganggu oleh ulahku.sudah tiga hari aku di
rumah sakit dan tidak makan apa-apa,dan dia juga tidak pernah datang
menjengukku.”Mungkin dia sudah enggak peduli lagi padaku”aku berbicara sendiri
dalam hati.
Kali ini penyakitku benar-benar parah,seminggu sudah aku
terbaring di ranjang yang membosankan itu dan selama itu pula aku enggak pernah
makan,paling minum air sedikit.itu yang membuat badankanku sangat lemas dan
kurang darah.saat itu aku seperti tengkorak hidup,karena Cuma tulang-tulangku
yang dadaku yang tersisa.aku membuuhkan darah banyak,sehingga dokter
menyarankan agar mencari donor darah.sumua anggota keluargaku mengecek golongan
darahnya,agar bisa mendonor untukku.dari sekian anggota keluarga itu hanya
bapak yang sama golongan darahnya denganku.tapi itu enggak cukup untuk menambah
darahku karena darahku benar-benar sudah habis tersedot akibat luka hatiku yang
begitu dalam.
Mereka semua sangat cemas dengan kondisiku,kata dokter
kalau terlambat darah itu di dapatkan maka akan berakibat fatal.semua
keluargaku sudah berusaha keras mencari darah yang golongan O yang sama
denganku.saat itu aku pasrah,aku sudah siap seandainya walaikat datang
mengambil nyawaku.Tapi dikala aku sedang kritis dia datang menjengukku,”maafin
adik kak,adik menyesal melakukan ini semua,gara-gara adik kakak jadi kayak gini”.sambil
menangis tersedu-sedu dia memelukku dengan erat seakan enggak mau dilepas,aku
juga merasakn kalau dia benar-benar menyesali perbuatannya.
Tiba-tiba dia terbangun dari pelukanku dan berkata”Dokter
golongan darahku juga O tolong dokter ambil darahku semua agar pacarku bisa
selamat”.semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar
perkataannya.dengan pelan dan suara terputus-putus aku berkata”ja….ja…ngan
dik,kakak rela menerima apapun yang terjadi dengan kakak.” “Tida…! Kakak begini
karena adik,jadi adik harus bertanggung jawab dengan keselamatan kakak.walaupun
adik punya pacar lain tapi sumpah kakak selalu ada di hati adik,karena adik
sangat mencintai kakak” dia menyambung pembicaraan.”Bagaimana ini kalau mau
anak bapak selamat,kita harus menerima donor darah sari gadis ini”kata dokter
sambil mengalihkan pandangannya ke arah bapak dan keluargaku yang lain.Bapak
dan keluarga yang lain bingung,mereka saling memandang.suasana jadi hening
sejenak.tapi keheningan itu pecah oleh lentingan suaranya”Ayo dokter,tunggu apa
lagi,ambil darahku demi keselamatan pacarku” sambil menarik tangan dokter
itu.saat itu aku enggak sadarkan diri,jadi aku enggak tahu apa yang terjadi di
ruangan itu.
Begitu aku sadar,aku terkejut ternyata di sampingku
terbaring seorang gadis dengan kondisi yang sangat lemas.aku ingin bangun dan
menghampirinya,tapi aku enggak bisa,keadaanku masih lemas dan enggak bertenaga
akibat kekurangan darah yang cukup lama.melihat aku berusaha untuk bangun,Dina
kakakku menghampiriku dan berkata”jangan terlalu banyak bergerak,badanmu masih
lemas”.”dia kenapa kak”tanyaku sambil memandang sosok wajah yang sangat aku
cintai itu.”dialah yang mendonor darahnya untukmu sehingga kamu bisa melewati
masa kritismu.sebagian besar darahnya dia berikan padamu”.cerita kakakku yang
kelihatan kasihan juga dengan kondisinya yang begitu lemas.”dia juga sudah
minta maaf pada kami semua atas apa yang
dia lakukan padamu,dia benar-benar menyesalinya dan tidak akan
mengulanginya.dia juga bilang mau langsung dinikahkan kalau kamu sudah sembuh
nanti”kakakku menyambung cerintanya.
Dengan bercucuran air mata aku membelainya,mengelus dan
mendekapnya.”Begitu besar pengorbananmu buat kakak dik,terimakasih kakak janji
akan mencintaimu selamanya”.aku berdoa pada Allah swt “Ya Allah berikanlah
kekuatan padanya,aku ingin melihatnya tersenyum untukku”.tidak lama kemudian
tenaganya pulih kembali.dan sejak itu dia selalu menemani aku di rumah sakit.
Suatu pagi yang indah,disaat aku sedang sarapan disuapi
olehnya, dokter yang merawatku datang ”Wah wah mesra banget nih,bagaimana
keadaanmu sekarang?”Tanya dokter itu sambil meledekku seakan iri dengan
kemesraanku itu.”biasa aja dok”.jawabku dengan malu.”Orangtuamu mana”tanyak
dokter itu”.dia masih pulang dok” jawab pujaan hatiku.”beliau berpesan kalau
ada apa-apa biar saya yang tangani dulu”sambungnya lagi.”Baiklah kalau
begitu,nanti selesai kamu suapin dia,kamu ke ruaganku ya”sambungnya lagi.”ya
dok” jawabnya dengan singkat.
Setelah selesai menyuapiku diapun segera pergi ke ruangan
dokter itu.kelihatannya dia senang sekali mungkin dia kira aku akan dikasi
pulang.dan sebelum dia beranjak dari ruanganku dia berkata”sayang…sebentar lagi
kita akan pulang dan akan segera menikah,karena adik mintak untuk segera
dinikahkan kalau kakak sudah pulang dari rumah sakit,dan mereka
menyetujuinya”.aku hanya tersenyum mendengar pemaparannya karena waktu itu
kondisiku belum pulih benar.”Sayang tunggu sebentar ya adik mau urus
administrasinya dulu”sambungnya dan kemudian dia pergi.
“Tok tok tok Selamat pagi dok”dia mengetok pintu dan masuk
di ruangan dokter itu.”Selamat pagi!silahkan duduk!”sambut dokter itu
kepadanya.”Dokter…apa pacar saya sudah boleh pulang dok?”dia membuka
pembicaraan”maaf sebelumnya!Begini dik dengan berat hati saya harus
menyampaikan berita ini,menurut hasil pemeriksaan terakhir kemarin,ternyata
pacar adik terkena serangan jantung dan sebagian tulang rusuknya retak dan dia
harus dioperasi,hal ini akibat dari benturan yang begitu keras waktu dia
terjatuh dari motor itu dan kemungkinan juga akibat terlalu lama mengalami
tekanan batin yang sangat luar biasa.”.dokter itu menjelaskan sambil
menyodorkan kertas putih yang berisi hasil pemeriksaanku padanya.
Betapa dia terkejut mendengar penjelasan dokter itu,dia
menangis dan tiba-tiba teringat saat dia menyakitiku dengan berbohong kalau dia
tidak punya pacar selain aku,tapi ternyata dia membohongiku,apalagi kejadian
itu terulang lagi baru-baru ini yang membuat aku dirawat dirumah sakit sampai
sekarang ini.dan mungkin juga dia punya banyak pacar tanpa sepengetahuanku.
Suasana diruangan dokter itu menjadi hening.”kalau saja
terlambat akibatnya sangat berbahaya,dia bisa bertahan hidup sekitar dua minggu
lagi”dokter itu melanjutkan penjelasannya.”sambil mengusap air mata yang
membasahi pipinya dia berkata”lalu apa yang harus kami lakukan untuk
menyembuhkannya dok?” dokter itu menjelaskan lagi“ Kita harus mendonor sum-sum
tulang yang sesuai dengan dia,tapi maaf kalaupun kita dapatkan sum-sum itu kami
tidak sanggup melanjutkan perawatan ini karena fasilitas dan tenaga ahli yang
ada di rumah sakit ini tidak memadai” “terus bagaimana dok,please dok selamtkan
pacar saya dok,beri kami petunjuk dimana rumah sakit yang sanggup melakukan hal
itu dok”dengan penuh kekhawatiran akan keselamatanku dia mendesak dokter itu
agar memberi petunjuk.”dia harus dirawat di rumah sakit yang fasilitasnya
lengkap dan mampu melakukan operasi untuk mengganti tulang rusuknya yang retak
serta pencangkokan jantung” dokter itu melanjutkan penjelasannya.
“dimana rumah sakit itu dok”tanyanya dengan gugup.”dia
harus dirawat di Amerika,kalau semua sudah jelas dan menyetujuinya,segera
hubungi kami biar saya buatkan surat rujukannya”kata dokter itu kembali
menjelaskan.”Baik dok.saya akan menghubungi keluarga saya dulu dan memberitahu
berita ini”.dia mengakhiri pemrbincangan dengan dokter itu sebelum meninggalkan
ruangan itu.tampak diwajahnya rasa sedih,bingung bercampur rasa khawatir yang
dalam.”Ya Allah sembuhkanlah kekasihku,aku rela memberikan jantung dan sebagian
tulang rusukku untuknya agar dia selamat untuk menebus kesalahanku serta jadi
bukti kalau aku memang ngepans dari dulu sampai sekarang bahkan untuk
selamanya.aku ingin menunjukkan bahwa cintaku tulus buatnya”.dia bicara sendiri
sambil memelukku,dia enggak tahu kalau aku sudah terbangun dari tadi.
Aku sedih dan merasa khawatir,aku bukan khawatir akan
keselamatanku,tapi justru aku khawatirkan dia,dia rela akan memberikan jantung
dan tulang rusuknya untukku.tidak lama kemudian semua keluarga berkumpul di
ruangan tempatku dirawat.aku enggak bisa menahan air mataku yang terus mengalir
dipipiku,begitu besar pengorbanan mereka padaku.dan aku bisa melihat mereka
bingung masalah biaya perawatanku di Amerika.aku tidak tega melihat mereka
sedih seperti itu,lebih-lebih aku enggak mau menyia-nyiakan pengorbanan sang
pujaan hatiku itu.aku baru ingat kalau aku punya tabungan.aku punya tabungan
lima puluh juta,aku menabung sejak empat tahun yang lalu,tabungan itu
rencananya akan aku pakai untuk acara pernikahanku dengannya.
Dengan pelan aku keluarkan kartu ATM ku dan memberikannya
pada kekasih hatiku”Sa….sa…yang disini tabgungan kakak yang dulu pernah aku
ceritakan itu,mungkin ini bisa untuk menambah biaya pengobatanku di Amerika
nanti,Kakak minta maaf uang itu enggak jadi kakak pakai untuk pernikahan
kita”.dengan suara terputuskan aku menjelaskan sambil memberikan ATM itu
padanya.”kakakku….sayangku.enggak apa-apa yang penting kakak sembuh itu sudah
cukup buatku,adik juga enggak minta pernikahan kita nanti dirayakan dengan
mewah,tapi aku mau dengan sederhana kak”.sambungnya sambil menangis sambil
memelukku dengan erat sekali seakan ingin terus bersatu.
Setelah semua selesai akupun dibawa ke Amerika untuk di
operasi.waktuku tinggal seminggu lagi,kalau operasi ini gagal berati aku akan
mengakhiri hidupku disini. Setelah semua persiapan selesai tanpa menunggu lama
operasi tulang rusuk pun akan segera dilakukan.kondisiku saat itu sedang
kritis,sungguh diluar dugaan,ketika dokter itu memeriksaku dia terkejut,”Maaf
pak operasi ini tidak bisa dilanjutkan” dokter itu menjelaskn pada
bapakku.”mengpa Dok?”Tanya semua kelurgaku yang ada di ruangan itu dengan panik
dan tegang”Semua sudah terlambat,dia tidak akan berthan lama lagi karena luka d
bagian jantung dan tulang rusuknya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya”.Dokter
itu melanjutkan penjelasannya.
Semua orang diruangan itu kaget dan Sri kekasihku tidak
sanggup mendengarnya hingga dia jatuh pingsan.suasana menjadi tegang dan gaduh
oleh suara tangis dari mereka.aku mendengar semua penjelasan dokter itu,”apa
aku akan mengkhiri hidup sampai disini? Aku bicara sendiri dalam hati,dengan
segenap tenagaku yang tersisa,aku berusaha untuk bangun.bapak yang melihatku
segera membantuku.”Pak Sri mana?”tanyaku dengan pelan sekali.”Dia ada di luar
sebentar dipanggilkan ya”.bapak berusaha menyembunyikan keadaan Sri yang sedang
pingsan.Tidak lama kemudian kakaku masuk bersamanya,rupanya dia sudah sadar
dari pingsannya.Dia langsung menghampiriku dan memelukku dengan erat seakan
tidak ingin dia lepaskan.setelh itu ia menyandarkan aku di dadanya menggantikn
bapak.
“Pak boleh aku minta sesuatu,mungkin ini permintaanku yang
terakhir?” “Enggak boleh bilang begitu,kamu bisa minta apapun yang kamu mau”.bapak
berusaha menghiburku seolah-olah aku akan bisa bertahan lebih lama lagi.”pak
aku sudah tahu semuanya,aku mendengar apa yang dikatakan dokter itu pada
bapak”aku menyambung pembicaraan.mendengar aku berkata begitu,air mata bapak
menetes di pipinya walaupun dia berusaha untuk menyembunyikannya tapi ku bisa
melihat kesedihan yang sangat mendalam padanya.bapak selalu berusaha kelitan
tenang dan tidak mau memperlihatkan kesedihannya padaku.
Begitu juga dengan Sri,dia tidak sanggup lagi membendung
air matanya,setetes air matanya jatuh diklopk mataku,dan air mata itu bercampur
dengan air mataku.rupanya dia takut sekali akan kelihangan aku.”Pak apa Om Reza
ada?” dengan suara yang terputus-putus aku menanyakan keberadaan bapaknya
Sri.rupanya Om Reza mendengar kalau aku mencarinya karena dia berada di balik
pintu ruangan itu.
“Pak,Om Reza dan kalian semua,terimakasih atas perhatian
dan pengorbanan kalian,tapi maaf aku tidak sanggup untuk membalasnya,karena aku
sudah enggak kuat lagi,aku capek pak aku mau istiraht.namun sebelumnya bolehkah
aku minta sesuatu? Terutama pada Om Reza dan kamu dik”.aku berusaha untuk
berbicara dan menoleh ke atas kearah wajah Sri tempatku bersandar.”Apapun yang
kamu minta Om dan Sri serta kami semua pasti akan menuruti permintaanmu”.sambung
Om Reza.”Tidakkah om keberatan untuk menikahkan aku dan anak Om sekarang,kalau
bersedia dan Sri mau segeralah Om,aku sudah tidak tahan lagi?”.”Aku mau dan
siap menikah dengan kakak,karena kakak adalah cinta adik,pans adik dari kecil
hingga sekarang dan selamanya adik akan jadi Pans berat sekaligus istri
kakak”.Ia menyambung pembicaraan sambil mendekapku.akhirnya semua pihak sudah
setuju untuk menikahkan kami di ruangan tempatku di rawat.setelah persiapan
sudah siap akad nikahkupun berlangsung disaksikan oleh keluarga yang ada,para
dokter dan semua pasien yang menemaniku di ruangan itu.
“Saya nikahkan anak saya Sri Hidayatun Hasanah dengan
Blasteran Alfaizi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”.Om
reza menikahkan aku,saat itu aku benar-benar sudah enggak tahan lagi,aku
berusaha untuk menerima Ijab itu walaupun dengan suara yang terputus-putus”Saya
terima ni…ni…nikah…nya Sri Hida….yatun…Ha..sanah dengan mas kawin
se..perang…kat…..a…alat……sho..lat….di…bayar…tunai”sambungku sebelum menghembuskan
nafasku yang terakhir di pelukannya.