MISANKU
JODOHKU
Oleh : BENI
SAPUTRA
Saat-saat menegangkan dan menakutkan
waktu itu bisa kulewati dan akhirnya apa yang aku tunggu-tunggu kini datang jua.Ku
buka pelan-pelan dengan perasaan tak
menentu dag...dig...dug...jantungku berdetak kencang.ku tutup kembali benda
itu,karena aku takut... jangan-jangan..... ? Ah....Dinyatakan Lulus”tertera
tulisan disebuah kertas putih di dalam amplop.Allhamdulillah,hore......
aku lulus....!”teriakku kegirangan
sambil berjingkrak-jingkrak.”Akhirnya aku pulang dengan perasaan gembira”.”Pak
saya lulus”.Tuturku pada bapakku yang sedang duduk di sekepat sambil minum
kopi.
Kini aku sudah menyelesaikan sekolahku di SMA 1 Narmada,mulai terpikir
olehku apa yang apa yang aku lakukan sekarang setelah tamat SMA,kuliah....?ah....itu
tak mungkin,karena ku tahu bapakku tidak akan mampu membiayainya.Malam harinya
aku berunding dengan bapakku dan ternyata apa yang dikhawatirkan jadi
kenyataan.”Bapak tak mampumembiayai kalau kamu kuliah”dengan suara sendu
bapakku berkata,bapakku menyuruh aku kursus sama pamanku di Kediri.Dan akhirnya
aku mengikuti saran bapakku untuk kursus.
Seminggu dua minggu aku jalani kursus itu dan akupun betah dan merasa
nyaman disana.Malamnya aku pergi ke rumah bibi yang agak jauh dari rumah paman
tempatku kursus,aku memang banyak punya keluarga disana karena almarhumah ibuku
berasal dari sana.Akupun sering datang ke rumah bibi setelah jam kursus
selesai.
“Alfin itu juga misanku”kata teman
yang aku kenal disana sambil menunjuk.Aku menoleh kearah yang ditunjuk temanku
itu,aku lihat seorang gadis kecil berjilbab hitam,”Oh....desisku sambil menarik
nafas,tapi aku tidak hiraukan dia,”namanya Lista sambungnya lagi.
Lima tahun kemudian aku datang ke
rumah bibi tempatku sering nginap dulu.”Fin.... itu rumah Om mu juga”kata Rina
sepupuku sambil mengarahkan tangannya ke rumah disamping rumah bibiku.Dan
anehnya aku sama sekali tidak tahu dari dulu kalau itu adalah rumah almarhum
saudara ibuku sendiri,dan ternyata itulah gadis kecil yang dulu dikasi tahu
oleh temanku itu.
Akupun menghampiri rumah
itu”Assalamu’alaikum ucapku saat tiba didepan rumah itu,”Wa’alaikum
salam”terdengar suara perempuan tua menjawab salamku dan rupanya dia sudah tahu
kalau aku adalah keponakannya,dia langsung aja menyuruhku masuk.Aku duduk sambil
menikmati secangkir teh yang disuguhkan untukku,tiba-tiba dari pintu belakang masuklah
seorang gadis remaja berkain handuk,rupanya dia baru habis mandi.
Gadis itu melirik padaku sambil
menebar senyum,aku jadi salah tingkah dibuatnya.Dari dalam kamarnya terdengar
ditelingaku setelah beberapa saat kemudian ~Iapun keluar dari kamarnya dengan
seragam sekolah,kemudian ia berangkat sekolah setelah pamit sama ibunya dan ia
juga bersalaman denganku,betapa tersentaknya jantungku saat tangan kami
bersalaman.”Assalamualaikum,Lista berangkat
bu...”suaranya dari luar rumah.
“ Bu dia kelas dan sekolah dimana
?”aku menyambung pembicaraan,”Kelas tiga Aliyah”jawabnya.Setelah beberapa lama
kemudian aku minta pamit dan pulang,semenjak perkenalan itu aku selalu teringat
padanya;senyumnya yang manis selalu terbayang,tawanya yang merdu selalu
terngiang.”Apakah dia juga merasakan hal yang sama?”kataku dalam hati,apakah
aku bisa memiliki dia?ah....itu gak mungkin,dia...kan misanku.”Fikiranku
semakin ngelantur.
Tiga bulan kemudian aku datang lagi
kerumahnya,aku sudah enggak sabar pingin ketemu denganya .”Assalamualaikum”aku
mengucap salam,”Walaikum salam”suar ibunya terdengar dari dalam
rumah,”kok....ibunya saha yang jawab sih ,apa dia tidak ada di rumah?”gumamku
ddalam hati,ternyata dia memang tidak ada,kata ibunya dia pergi rekreasi
bersama guru dan teman-teman sekolahnya sehabis Ujian Nasional.”Coba aja
telepon dia,ini nomor Hpnya”ibunya
bicara sambil menunjukan bungkus kartu XL,akupun segera mengambil dan
menelponnya.”Maaf nomor ini tidak dapat dihubungi atau berada diluar
jangkauan~cobalah beberapa saat lagi,”terdengar suara di HP ku saat ku telfon
dia.Aku mencoba beberapa kali,namun tak ada jawaban.”Bu boleh saya minta
buku?”celetukku,ibupun menyuruhkumengambil di atas meja,karena saat itu ibu
melangkah ke dapur,ku ambil kertas
kemudian ku tulis sepucuk surat,tak lupa pula ku cantumkan nomor Hp ku
disana,dengan harapan setelah dia pulang akan menghubungi aku.
Malampun tiba bersama hembusan
dingin angin pegunungan,aku gelisah karena dia belum juga menghubungi aku.Namun
ditengah kegelisahan dan kesunyian itu,aku terkejutdengan suara Hp ku,segera
mengambilnya,ternyata ada SMS,aku buka dan kubaca “Nomor ini sudah dapat
dihubungi.”Tertera tulisan dilayar Hp ku, tanpa menunggu lama akupun
menelponnya dan aku ceritakan bahwa aku
sudah kerumahnya,aku bicara banyak dan kurang lebih satu jam,sampai-sampai aku
baru sadar setelah teleponku tertutup karena
pulsanya habis.
Semenjak malam itu aku sering
menghubungi dia dan mengajaknya jalan-jalan,tanpa banyak alasan diapun menerima
ajakanku.”kita pergi kemana kak?”terdengar suara merdunya sambil memegang
tanganku.Rupanya dia bersikap begitu karena dia memang menganggap aku sebagai
kakaknya,karena aku memang kakak misanya.”Aduh...rupanya dia enggak punya
perasaan apa-apa padaku,”fikirku dalam hati”yah.....terserah adik aja”jawabku
dengan suara gemetar.
Sebulan dua bulan aku jalani seperti itu,akhirnya aku beranikan diri untuk
menembaknya mengungkapkan semua perasaan yang selama ini aku rasakan,tentu saja
dia terkejut mendengar semua itu,karena selama ini dia hanya menganggap aku
sebagai kakaknya.”Ah....kakak....berjanda aja”gumamnya sambil tersenyum diapun
mengalihkan pembicaraan,”yang ini bagus kak....ya...?”sambil memilih-milih baju
di toko itu”bagus...!adik suka...?ambil aja...!jawabku setelah membayar baju
dia beli kami langsung pulang.
Beberapa hari sesudah itu
aku kembali mengatakan bahwaaku suka sama,,aku cunta dia,dengan santai dia
menjawab”Maaf...kak...aku sudah punya pacar”mendengar jawaban itu aku segera
pergi pura-pura ngambek,dan semenjak itu aku tak pernah menghubungi dia.Ini
adalah salah satu trik-trik rayuanku,malam itu dia kirim sms dan minta maaf
atas perkataanya namun aku tak menghiraukanya aku sengaja menghilang darinya.
Seminggu kemudian aku datang lagi ke rumahnya membawa buah-buahan
kesukaanya kelihatannya dia senang sekali,”Makasih.....ya...kakakku sayang”kopi
atau teh ?sambungnya lagi”apa aja dech”jawaabku singkat.Setelah selasai minum
aku pamit dan selama aku disana aku hanya ngobrol dengan ibunya,karena dia cuek
dan acuh tak acuh padaku,namun dia tetap saja seperti itu.
Malam itu selasai sholat tarawih aku datang kerumahnya membawa mainan Hp
yang dia minta.”Waw...bagus sekali kak......!”ujarnya saat kutunjukan benda
itu.Diapun mengambilnya dari tanganku,tanpa banyak bicara akupun langsung
pulang.”Moga aja sekarang dia mau menerimaaku sebagai pacarnya”fikirku dalam
hati adalah bagian dari teknik rayuanku untuk menaklukan hatinya.
Setelah aku mengenalnya lebih jauh ternyata dia orang keras kepala,angkuh
dan teguh pendirian tapi juga lembut dan baik hati.Namun begitu,aku ta tak
pernah putus asa,aku kerahkan seluruh tenaga dan seluruh kemampuan dan juru
rayuanku tapi dia belum juga bisa luluh,berbagai usaha telah aku lakukan
\,berjuta macam rayuan aku kerahkan dan berjuta rintangan aku temui demi untuk
mendapatkan cintanya dan bisa memilikinya.
“Sekeras-kerasnya batu karang jika terhempas air teus-menerus pasti akan
luntu juga.”Itulah kalimat yang yang diucapkan sahabatku dan selalu terngiang
ditelingaku,bahkan semua keluarganya dan keluargaku sangat setuju jika hubungan
kami bisa baik.”Adik sayang...keluar yok.....kakak mau belikan baju lebaran
buat adik “itulah sms yang aku kirim.Beberapa saat kemudian diapun
membalas”Keluar kemana?tapi kakak harus minta izin dulu sama ibu”,Betapa
bahagianya aku malam itu,tidak biasanya dia semanis itu,rupanya DewiPortuna
sedang berpihak padaku ,malam itu juga aku belikan dia baju dan semua yang dia
inginkan hal itu aku lakukan.
Pagi itu setelah setelah selesai Sholat Idul Fitri dan bersalam-salaman
dengan keluarga tak lupa ke rumah Lista misanku,aku mengajaknya ke rumahku,aku
kenalkan dia sama keluargaku karena mereka belum tahu kalau gadis cantik
berjilbab itu adalah misanku,sekaligus keponakan bapakku,semenjak itu diapun
mulai bersikap dingin padaku dan menerimaku sebagai pacarnya.Disaat cinta kami
sedang tumbuh dan bersemi,akupun lebih sering mengajaknya jalan-jalan untuk
menikmati kebahagiaan itu,akupun memanfaatkan situasi itu”kesempatan tidak
datang dua kali”fikirku.Akhirnya hari Jum’at 18 Nopember 2006 aku datang
bersama bapak serta keluargaku untuk melamarnya.Dia juga menerima lamaranku dan
keluarganya pun sangat setuju dan merestui hubungan kami.Tepatnya hari
Senin Tanggal 20 Nopember 2006 pernikahanku dengan Lista dilangsungkan.